Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Pihak Ketiga: LPS Nilai Terjadi Anomali Penghimpunan DPK

Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sisten Perbankan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Doddy Arifianto menilai telah terjadi anomali dalam penghimpunan DPK.nn
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Meski suku bunga dana mengalami peningkatan, akan tetapi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tercatat melambat dalam 4 tahun terakhir.

Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sisten Perbankan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Doddy Arifianto menilai telah terjadi anomali dalam penghimpunan DPK.

Secara teori, semakin tinggi bunga yang ditawarkan, maka pertumbuhan semakin tinggi, akan tetapi yang terjadi di luar harapan.

Hingga Maret 2013, total dana pihak ketiga (DPK) industri perbankan mencapai Rp3.521 triliun, hanya tumbuh 10,3% dari posisi Rp3.194 triliun.

Perlambatan terjadi di seluruh jenis simpanan. Adapun deposito tumbuh melambat menjadi 12,3% year on year dari 13,9% year on year pada kuarta sebelumnya.

Sedangkan tabungan dan giro masing-masing hanya tumbuh 10,2% dan 6,2% secara year  on year.

LPS baru saja melakukan penyesuaian tingkat bunga penjaminan, naik 25 basis poin (bps),

Untuk bank umum, simpanan dalam rupiah menjadi 7,75% dan valuta asing 1,5%. Sedangkan bank perkreditan rakyat (BPR) mencapai 10,25%.

Ini bukan kali pertama LPS Rate berada di atas suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang kini ditahan pada posisi 7,5%.

Doddy mengatakan LPS Rate pernah di atas BI Rate pada 2011 hingga Maret 2012.

“Penyesuaian dilakukan karena bunga yang ditawarkan bank-bank sudah semakin tinggi ada yang mencapai 11% hingga 12%,” ungkapnya.

Namun, pada 2011—Maret 2012, ketika posisi LPS Rate di atas BI Rate, terjadi  peningkatan DPK yang cukup tinggi.

Pada Maret 2011, himpunan DPK mencapai Rp2.351 triliun, tumbuh 18,61% dari posisi Rp1.982 triliun.

Di tahun selanjutnya, pada Maret 2012, jumlah DPK industri perbankan mencapai Rp2.825 triliun, tumbuh 20,16% dari posisi Rp2.351 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Doddy mengatakan LPS Rate telah naik hingga 225 bps, sedangkan BI Rate naik 175 bps.

Menurut Doddy, melambatnya pertumbuhan DPK meski bank telah menawarkan bunga yang tinggi, bisa disebabkan berubahnya tingkah laku masyarakat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper