Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk dan PT Bank Woori Indonesia yang akan bergabung tahun ini menetapkan beberapa strategi baru untuk memacu bisnisnya. Apa saja?
Chief Executive Officer Bank Saudara Yanto M. Purbo mengatakan dari sisi kredit, bank hasil merger tersebut akan menyasar segmen korporasi dan ritel.
"Kami akan membidik perusahaan asal Korea di Indonesia yang menjadi nasabah Bank Woori Indonesia, juga nasabah ritel yang menjadi segmen Bank Saudara," ujar Yanto seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Saudara di Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Yanto menjelaskan untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, bank gabungan tersebut akan menyasar pemberian pinjaman bagi karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan asal Korea di Indonesia.
Dia menambahkan porsi kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga akan ditingkatkan secara bertahap menjadi 20% dari total pinjaman.
Selain itu, bank hasil merger ini juga nantinya akan meningkatkan bisnisbranchless bankingBank gabungan yang rencananya akan dipimpin Yanto selaku Presiden Direktur dan Kim Dong Soo selaku Wakil Presiden Direktur tersebut juga berniat menambah 100 kantor cabang hingga 2019.
Adapun hari ini, Bank Saudara dan Bank Woori telah melakukan penandatangan akta penggabungan. Yanto menargetkan bisa mengantongi ijin penggabungan darj Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) pada Desember mendatang.
Dengan demikian, menurutnya, kedua bank bisa efektif bergabung terhitung mulai 19 Desember 2014.