Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank DBS Indonesia memilih lebih selektif untuk masuk dalam kredit infrastruktur.
Presiden Direktur Bank DBS Indonesia Melvin Theo mengatakan pihaknya memang telah masuk ke sektor infrastruktur, namun porsinya tak terlalu besar.
Ke depannya, Melvin menuturkan, perseroan akan tetap selektif dalam menyalurkan kredit ke sektor ini meski pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla berfokus pada pembangunan infrastruktur.
“Kami akan selektif, karena kami tak sebesar bank-bank lain [yang menyalurkan kredit infrastruktur] di Indonesia,” ujar Melvin usai acara tahunan DBS Asian Insights Seminar 2014 di Jakarta, Selasa (25/11).
Adapun dari laporan keuangan pada kuartal III/2014, bank dengan modal inti sebesar Rp5,91 triliun ini mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 17,42% atau naik dari posisi Rp33,67 triliun di September 2013 menjadi Rp39,54 triliun.
DPK Bank DBS Indonesia tumbuh 14,95% dari Rp34,2 triliun pada September 2013 menjadi Rp39,31 triliun di periode yang sama tahun ini.