Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja laba enam perusahaan asuransi umum syariah full fledged yang tergabung dalam Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menunjukkan hasil bervariasi sepanjang 2024.
Ada enam perusahaan asuransi umum syariah full fledged antara lain PT Asuransi Askrida Syariah, PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia, PT Asuransi Jasindo Syariah, PT Asuransi Sonwelis Takaful, PT Asuransi Takaful Umum, dan PT Zurich General Takaful.
Sebagian perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba, sementara lainnya mengalami penurunan, bahkan kerugian.
Zurich General Takaful mencatatkan laba setelah pajak tertinggi pada 2024 dengan perolehan Rp77,3 miliar, tumbuh 35,66% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp56,99 miliar pada 2023. Sementara itu, Asuransi Askrida Syariah membukukan laba Rp70,65 miliar, naik tipis 0,37% (YoY) dari Rp70,39 miliar.
Asuransi Chubb Syariah Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba paling signifikan secara persentase, yakni 72,65% (YoY) menjadi Rp7,93 miliar.
Sebaliknya, PT Asuransi Takaful Umum mengalami penurunan laba drastis sebesar 60,35% (YoY) menjadi Rp4,12 miliar dari Rp10,39 miliar pada 2023. PT Asuransi Jasindo Syariah mencatatkan penurunan laba sebesar 14,8% (YoY) menjadi Rp8,06 miliar.
Baca Juga
Asuransi Sonwelis Takaful menjadi satu-satunya perusahaan full pledge yang mencatatkan kerugian pada 2024 sebesar Rp1,85 miliar, naik 24,16% (YoY) dari rugi tahun sebelumnya sebesar Rp1,49 miliar.
Asuransi Sonwelis Takaful sedang dalam proses melakukan transfer portofolio.
Berikut ini laporan kinerja laba perusahaan asuransi jiwa umum full fledged yang dirangkum Bisnis:
PT Asuransi Askrida Syariah*
Asuransi Askrida Syariah mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp70,65miliar pada 2024.
Dikutip dari laporan keuangan bulanan per Desember 2024, angka tersebut mengalami sedikit kenaikan 0,37% secara tahunan (YoY) apabila dibandingkan Rp70,39 miliar pada 2023.
Dari sisi pendapatan underwriting mencapai sebanyak Rp867,5 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan 11,72% (YoY) apabila dibandingkan dengan Rp982,82 miliar pada 2023.
Jumlah beban usaha mencapai sebanyak Rp442,13 miliar pada 2024. Angka tersebut mengalami sedikit penurunan 0,57% (YoY) apabila dibandingan dengan Rp444,68 miliar.
PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia
Asuransi Chubb Syariah Indonesia mencatatkan laba sebanyak Rp7,93 miliar pada 2024. Angka tersebut mengalami peningkatan 72,65% (YoY) dari sebelumnya Rp4,59 miliar pada 2023.
Beban usaha perusahaan mencapai sebanyak Rp49,5 miliar yang mana sedikit meningkat 2,64% (YoY) dari sebelumnya Rp48,21 miliar pada 2023.
Dari sisi pendapatan kontribusi, Asuransi Chubb Syariah Indonesia mencatat sebanyak Rp98,57 miliar pada 2024. Angka tersebut mengalami penurunan 11% (YoY) dari sebelumnya Rp110,75 miliar pada 2023.
PT Asuransi Jasindo Syariah
Asuransi Jasindo Syariah mencatatkan laba sebanyak Rp8,06 miliar pada 2024. Angka tersebut mengalami penurunan 14,8% (YoY) dari sebelumnya Rp9,46 miliar pada 2023,
Dari sisi beban usaha mencapai sebanyak Rp111,36 miliar, yang mana naik signifikan sebanyak 31,47% (YoY) dari sebelumnya Rp85,09 miliar.
Dari sisi pendapatan kontribusi sebanyak Rp259,67 miliar yang mana naik 22,24% (YoY) dari sebelumnya Rp212,42 pada 2023.
PT Asuransi Sonwelis Takaful
Asuransi Sonwelis Takaful mencatatkan rugi sebanyak Rp1,85 miliar pada 2024. Kerugian tersebut naik 24,16% (YoY) apabila dibandingkan rugi perusahaan yang mencapai Rp1,49 miliar pada 2023.
Dari sisi beban usaha perusahaan mencapai sebanyak Rp10,29 miliar pada 2024. Angka tersebut turun 16,24% (YoY) dari sebelumnya Rp12,28 pada 2023. Pendapatan kontribusi juga mencatatkan penurunan 46,57% mencapai Rp7,21 miliar. Padahal tahun sebelumnya perusahaan mencatatkan pendapatan kontribusi sebanyak Rp13,5 miliar pada 2023.
PT Asuransi Takaful Umum
Asuransi Takaful Umum mencatatkan laba sebanyak Rp4,12 miliar pada 2024.
Dikutip dari laporan keuangan pada 2024, laba perusahaan turun 60,35% (YoY) dari sebelumnya Rp10,39 miliar.
Penurunan laba tersebut seiring dengan penurunan jumlah pendapatan usaha perusahaan mencapai Rp91,17 miliar pada 2024. Angka tersebut turun 3,98% (YoY) apabila dibandingkan dengan Rp94,9 miliar pada 2023.
Sementara dari sisi jumlah beban usaha mencapai Rp85,58 pada 2024, yang mana mengalami kenaikan 3,5% (YoY) dari sebelumnya Rp82,68 miliar. Dari sisi pendapatan kontribusi mencapai sebanyak Rp184 miliar pada 2024. Angka tersebut turun 46,25% (YoY) dibandingkan Rp342 miliar pada 2023.
PT Zurich General Takaful*
Berdasarkan laporan keuangan bulanan Zurich General Takaful per Desember 2024, perusahaan mencatatkan laba setelah pajak mencapai Rp77,3 miliar. Angka tersebut naik 35,66% (YoY) apabila dibandingkan dengan Rp56,99 miliar per Desember 2023.
Dari sisi pendapatan underwriting mencapai sebanyak Rp528.506 miliar per Desember 2024. Angka tersebut juga naik 20,88% (YoY) apabila dibandingkan dengan Rp437,19 miliar pada 2023.
Sementara itu jumlah beban usaha yang ditanggung mencapai sebanyak Rp347,17 miliar yang mana juga naik 12,64% (YoY) dari sebelumnya Rp308,18 miliar.
*) Data berasal dari laporan keuangan bulanan per Desember 2024