Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham perbankan menjadi incaran dan sebagian lagi dilego investor asing pada perdagangan Jumat (16/5/2025).
Melansir data RTI, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi saham favorit investor asing dengan nilai pembelian bersih mencapai Rp415,2 miliar dalam sehari. Adapun saham Bank Mandiri ditutup menguat 2,82% atau 150 poin pada perdagangan kemarin di level Rp5.475 per saham.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), turut diincar investor asing dengan akumulasi pembelian per Jumat (16/5/2025) mencapai Rp54,3 miliar. Seiring dengan aksi pembelian, saham BCA mampu mempertahankan nilai sahamnya di level Rp9.300 per saham, naik 0,27% atau 25 poin.
Saham lainnya yang dibidik asing kemarin yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan nilai pembelian Rp39,7 miliar. Selanjutnya ada saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) dengan nilai Rp37,2 miliar. Sayangnya saham BRIS ditutup melemah 1,03% atau 30 poin ke level Rp2.870 per saham kemarin.
Sementara saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) menjadi satu-satunya bank digital yang banyak dijala investor asing dengan nilai pembelian Rp5,6 miliar. Saham Bank Jago terkerek 1,04% atau 20 poin ke level Rp1.950 per saham.
Terakhir, investor asing turut memborong saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) dengan nilau Rp1,9 miliar. Saham BTPS berada di level Rp1.305 per saham dengan mayoritas pergerakan berada di zona merah, namun mampu mencapai zona hijau dengan level tertinggi Rp1.320 per saham.
Baca Juga
Meski demikian, BTPS tidak mampu mempertahankan kenaikan sahamnya dan kembali ke level atau nilai saat perdagangan dibuka yaitu Rp1.305 per saham.
Di sisi lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) banyak dilepas asing dengan nilai Rp111,6 miliar. Seiring dengan penjualan yang dilakukan oleh investor asing, saham BBRI terkoreksi 0,47% ke level Rp4.250 per saham.
Saham PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) turut dilego investor asing dengan nilai penjualan senilai Rp17,6 miliar. Walaupun ramai dijual investor asing, saham PNBN mampu berada di zona hijau yaitu di level Rp1.185 per saham, naik 0,42% ke Rp1.185 per saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
