Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk., menyatakan siap memperluas jaringan ke Malaysia setelah Bank Negara Malaysia (BNM) mulai membuka keran izin bagi bank asing.
Ferry Robbani, SVP Head of International Banking Bank Mandiri, mengatakan perseroan berencana mendirikan anak usaha perbankan (subsidiary) di Negeri Jiran itu ketimbang membuka cabang (branch).
"Fokus kami menyelesaikan dulu kajian detail secara lengkap, kami sedang siapkan pertemuan langsung antara Mandiri dan BNM [Bank Negara Malaysia] agar detailnya lebih jelas sebelum melangkah lebih jauh," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (23/3/2015).
Menurut Ferry, untuk mendirikan bank di Malaysia, BNM selaku otoritas perbankaan di sana mensyaratkan modal minimal sebesar RM300 juta atau sekitar Rp1,059 triliun.
Di Malaysia, Bank Mandiri akan melanjutkan fokus bisnis di segmen ritel karena sebelumnya bank berlogo pita emas itu telah memiliki anak usaha di bidang pengiriman uang atau remittance, yakni Mandiri International Remiitance Sdn Bhd. Ferry mengungkapkan, Bank Mandiri tetap mengkaji segmen wholesale karena banyak potensi bisnis korporasi di sana, terutama yang terkait dengan Indonesia.
Sebagaimana diketahui, dalam beberapa tahun terakhir Bank Mandiri berupaya memperdalam ekspansi ke Malaysia tetapi terbentur oleh sikap BNM yang cenderung membatasi ekspansi bank asing.
Namun, BNM kini bersikap lebih terbuka pascapenandatanganan perjanjian awal dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Desember lalu. Kemudian, pada Jumat 20 Maret 2015 lalu, seluruh menteri keuangan di Asia Tenggara beserta gubernur bank sentral masing-masing negara telah sepakat meneken Asean Banking Integration Framework (ABIF).
Sebelumnya, Zeti Akhtar Aziz, Gubernur BNM, mengatakan Malaysia kini lebih siap melakukan liberalisasi di sektor perbankan, terutama untuk negara Asean.