Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Merger HSBC Indonesia dan Bank Ekonomi Butuh Waktu Lama

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan telah menerima laporan rencana merger atau penggabungan The Hongkong & Shanghai Banking Corp (HSBC) Indonesia dengan Bank Ekonomi Rahardja.
OJK menerima laporan rencana merger atau penggabungan The Hongkong & Shanghai Banking Corp (HSBC) Indonesia dengan Bank Ekonomi Rahardja./JIBI
OJK menerima laporan rencana merger atau penggabungan The Hongkong & Shanghai Banking Corp (HSBC) Indonesia dengan Bank Ekonomi Rahardja./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan telah menerima laporan rencana merger atau penggabungan The Hongkong & Shanghai Banking Corp (HSBC) Indonesia dengan Bank Ekonomi Rahardja.
 
Kepala Eksekutif Pengawas PerbankanOJK Nelson Tampubolon mengatakan konsolidasi antara HSBC dan Bank Ekonomi ini merupakan hal yang baru karena merger ini antara kantor cabang bank asing (KCBA) dengan bank nasional.
 
"Karena ini model baru, merger antara 1 KCBA dgn Bank Nasional, jadi kelihatannya mereka sangat hati-hati dan perlu waktu," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (3/4/2015).
 
Saat ini, lanjutnya, proses konsolidasi ini tengah memasuki proses pembentukan badan hukum dan organisasi.
 
Konsolidasi kedua bank tersebut nantinya akan menjadi bank lokal dengan menggunakan Perseroan Terbatas (PT) milik Bank Ekonomi.
 
"Status KCBA HSBC dihilangkan namun identitas HSBC akan tetap hidup. Konsolidasi ini akan butuh waktu 2 tahun sampai 3 tahun," katanya.
 
Nelson menuturkan nantinya setelah konsolidasi antara kedua bank tersebut berhasil maka Bank Ekonomi akan kembali mengaktifkan statusnya menjadi bank terbuka atau listing dan statusnya menjadi bank besar.
 
Saat ini Bank Ekonomi tercatat sebagai perusahaan delisting yang sudah tidak aktif diperdagangkan di pasar modal.
 
"Mereka nanti kalau sudah listing akan menjadi bank besar karena konsolidasi kedua bank ini akan memperkuat permodalan bank sehingga mereka akan naik kelas," tutur Nelson.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper