Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kredit Bank Lampung Melambat

PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) mengalami perlambatan penyaluran kredit pada kuartal I tahun ini.
Bank Lampung. /banklampung
Bank Lampung. /banklampung

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) mengalami perlambatan penyaluran kredit pada kuartal I tahun ini.

Direktur Utama Bank Lampung Mangkoe Sasmito menuturkan posisi kredit per Desember 2014 senilai Rp3,51 triliun dan posisi akhir Maret 2015 senilai Rp3,6 triliun.

"Ini disebabkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang berkurang karena kami fokus memperbaiki rasio kredit bermasalah. Di samping itu proyek-proyek pemda juga belum turun, nanti akan meningkat di triwulan II," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (10/4/2015).

Untuk tahun ini, Bank Lampung memproyeksikan kredit perseroan dapat tumbuh hingga 20% dari tahun lalu dengan menggandeng beberapa instansi pemerintah dalam menyalurkan kredit, antara lain Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan Kementerian Keuangan dalam menyalurkan kredit untuk sektor komoditi pertanian dan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan dalam menyalurkan KPR.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) Supriyatno menuturkan kredit perseroan akan terakselerasi pada kuartal III tahun ini.

 "Kuartal I kami masih slow down. Tahun ini kami berharap dapat tumbuh 20% dari tahun lalu," katanya. 

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pertumbuhan pembiayaan pada awal tahun ini sebesar 10,50% dari Rp260,22 triliun pada Januari 2014 menjadi Rp297,01 triliun pada Januari 2015.

Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan year on year per Januari tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 19,28%. Per Januari 2013 kredit kelompok BPD senilai Rp218,15 triliun. Adapun pertumbuhan tahunan pada Desember 2014 sebesar 13,95% dari Rp264,45 triliun menjadi Rp301,35 triliun.

Adapun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit. Per Januari 2015 kelompok BPD menghimpun DPK senilai Rp335,95 triliun atau tumbuh 16,77% dari Rp287,70 triliun per Januari 2014.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (Bank DKI) Eko Budiwiyono mengatakan siklus kredit BPD pada awal tahun mengalami perlambatan karena dipengaruhi belum efektifnya Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) serta lelang-lelang pengadaan barang dan jasa Pemerintah Daerah belum berjalan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper