Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) membukukan laba bersih sebesar Rp108,77 miliar per semester I/2025, meningkat 113,44% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) sebesar Rp50,96 miliar.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (23/7/2025), capaian ini didorong oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp304,3 miliar, tumbuh 18,61% secara tahunan dari Rp256,56 miliar.
Bank Lampung juga meraup pendapatan berbasis komisi sebesar Rp45,99 miliar pada Juni 2025, naik 26,26% dari Rp36,43 miliar pada Juni 2024.
Selain itu, cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan alias impairment juga menyusut 32,74% menjadi Rp48,2 miliar dari sebelumnya Rp71,67 miliar.
Dari sisi intermediasi, kredit yang disalurkan Bank Lampung mencapai Rp7,2 triliun per Juni 2025, meningkat 1,12% dibandingkan pada Juni 2024 yang sebesar Rp7,12 triliun. Namun, aset perseroan tercatat sebesar Rp10,86 triliun, turun 5,7% secara tahunan dari Rp11,52 triliun.
Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross Bank Lampung naik dari 2,32% menjadi 3,04%, sementara NPL net tercatat turun dari 1,65% menjadi 1,44%.
Baca Juga
Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Lampung turun 15,77% YoY menjadi Rp8,02 triliun pada semester I/2025. Penurunan terutama disumbang oleh deposito yang menyusut 23,37% YoY menjadi Rp3,74 triliun. Sementara itu, komponen dana murah atau current account saving account (CASA) Bank Lampung juga menyusut 7,78% menjadi Rp4,28 triliun.
Terkait rasio kinerja lainnya, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Lampung membaik menjadi 76,17%, dibandingkan 88,42% pada periode sebelumnya. Alhasil, net interest margin (NIM) perseroan naik dari 5,11% pada Juni 2024 menjadi 6,29% pada Juni 2025.