Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astaga! 5 BUMD Riau Ini Segera Gulung Tikar

Salah satu perusahaan sektor migas Riau, Riau Petroleum bakal ditutup karena Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau itu dianggap tidak mampu memberikan kontribusi dan menjadi beban keuangan daerah.
RAL adalah maskapai penerbangan yang tidak beroperasi semenjak 2008. Bahkan, perusahaan ini mengunggak pajak sebesar Rp80 miliar di Ditjen Pajak. Belum lagi pesangon karyawan yang hingga kini belum dibayarkan./Ilustrasi Pesawat Riau Airlines-www.id.wikipedia.org
RAL adalah maskapai penerbangan yang tidak beroperasi semenjak 2008. Bahkan, perusahaan ini mengunggak pajak sebesar Rp80 miliar di Ditjen Pajak. Belum lagi pesangon karyawan yang hingga kini belum dibayarkan./Ilustrasi Pesawat Riau Airlines-www.id.wikipedia.org

Bisnis.com, PEKANBARU - Salah satu perusahaan sektor migas Riau, Riau Petroleum menyusul segera ditutup karena Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau itu dianggap tidak mampu memberikan kontribusi dan menjadi beban keuangan daerah.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan pemerintah sebagai pemegang saham dominan di BUMD tersebut berhak menutup perusahaan. Namun, untuk menutup perusahaan itu harus dipelajari secara komperehensif.

“Kita telah mendiskusikan kepada para pihak untuk menutup BUMD. Hal ini juga sudah dibahas di DPRD,” katanya, Senin (13/4/2015).

Sementara itu, Komisi C DPRD Riau telah melakukan rapat membahas masalah penutupan BUMD. Riau Petroleum dinilai telah membebani keuangan daerah.

“Riau Petroleum telah menghabiskan anggaran Rp7,5 miliiar tanpa ada kontribusi menyumbangkan PAD (pendapatan asli daerah) untuk Provinsi Riau,” kata Ketua Komisi C Aherson.

Selain Riau Petroleum, ada beberapa BUMD lagi yang bakal ditutup. Di antaranya, Riau Airlines (RAL), anak perusahaan PT Pengembangan Investasi Riau (PT PIR) yakni PT Riau Investment Corp. (RIC), dan BPR Permodalan Ekonomi Rakyat (PER).

RAL adalah maskapai penerbangan yang tidak beroperasi semenjak 2008. Bahkan, perusahaan ini mengunggak pajak sebesar Rp80 miliar di Ditjen Pajak. Belum lagi pesangon karyawan yang hingga kini belum dibayarkan.

Meski RAL disebut-sebut sebagai salah satu perusahaan yang bisa menarik banyak investor. “Kita semua tahu bagaimana kondisi RAL, lebih baik ditutup saja,” kata Aherson.

"Sementara perusahan yang lain tidak mampu memberikan kontribusi kepada Riau. Maka, kita juga merekomendasikan untuk ditutup," tambahnya.

 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper