Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Bidik Penyaluran Kredit di Papua Capai Rp5,4 Triliun

PT Bank Mandiri Tbk menargetkan penyaluran kredit provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat hingga akhir tahun 2015 mencapai Rp5,4 triliun.
Kawasan wisata Piaynemo di Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (4/6/2015)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Kawasan wisata Piaynemo di Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (4/6/2015)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, MERAUKE--PT Bank Mandiri Tbk menargetkan penyaluran kredit provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat hingga akhir tahun 2015 mencapai Rp5,4 triliun.

Ceo Region XII Harry Gale mengatakan sepanjang 2014 Bank Mandiri telah menyalurkan kredit senilai Rp4,2 triliun.

"Kami targetkan kredit tahun ini bisa salurkan 5,4 triliun. Kredit Papua senilai Rp3,96 triliun total kredit sampai akhir 2015 dan Rp1,548 untuk Papua Barat akhir tahun ini," ujarnya di Merauke, Minggu Malam (7/6/2015).

Kredit yang disalurkan Bank Mandiri Wilayah Papua dan Papua Barat ke sektor perdagangan, jasa dunia usaha, jasa sosial, konstruksi, listrik dan air, pengangkutan, pergudangan, perindustrian, pertanian, perburuan, dan sarana pertanian.

Pada kuartal I tahun ini, Bank Mandiri wilayah Papua dan Papua Barat telah menyalurkan kredit Rp4,38 triliun atau meningkat sebesar 32,7% dari periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp3,3 triliun.

"Untuk wilayah Papua per Maret kemarin Rp3,14 triliun sedangkan untuk Papua Barat senilai Rp1,6 triliun," kata Harry.

Dari kredit yang disalurkan ke Papua pada Maret 2015, sebesar 51% ke sektor usaha mikro kecil dan menengah senilai Rp1,6 triliun, sedangkan non UMKM senilai Rp1,5 triliun.

Untuk kredit yang diberikan di wilayah Papua Barat yang mencapai Rp1,4 triliun atau 88% ke sektor non kredit usaha rakyat (KUR) dan sebesar 12% atau Rp198 miliar ke sektor KUR.

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Mandiri Wilayah Papua dan Papua Barat pada Maret 2015 mencapai 2,3%. Periode yang sama tahun lalu yakni Maret 2014, NPL mencapai 2,6% dan 2,3% pada Desember 2014.

"Dari NPL 2,6% tersebut, proposi paling tinggi kredit bermasalah di sektor tertinggi di jasa dunia usaha 8,3%, perdagangan 6%, pengangkutan 3,7%," tuturnya

Dia menambahkan saat ini Bank Mandiri tengah melakukan pengkajian terkait potensi di wilayah Papua dan Papua Barat.

"Ini kami tengah mengkaji terkait potensi wilayah Papua dan Papua Barat nanti akhir bulan akan selesai. Dari hasil kajian itu, nantinya menjadi fokus penyaluran kredit kami," ucap Harry.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper