Bisnis.com, JAKARTA--Unit Usaha Syariah PT Bank Permata Tbk memilih untuk menggenjot pertumbuhan dana murah (current account saving account/CASA) di tengah kondisi makro ekonomi global dan nasional yang belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Direktur UUS Bank Permata Achmad K. Permana menuturkan perseroan memilih untuk menggenjot dana murah untuk mengurangi biaya dana atau cost of fund karena pembiayaan tidak terlalu bertumbuh saat ini.
"Kami enggak terlalu ekspansif di pembiayaan, makronya lagi seperti ini, lebih baik tingkatkan dana murah. Untuk meningkatkan CASA, kami memasarkan dengan office chanelling," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/7).
Permana menjelaskan biaya dana atau cost of fund Bank Permata Syariah saat ini dinilai lebih baik dari tahun lalu. Komposisi CASA juga berada di tingkat yang baik karena disumbang oleh penempatan dana haji. Selain itu, Bank Permata Syariah juga mengadakan program-program untuk meningkatkan tabungan, misalnya program autodebit + top up tabungan haji.
"Dalam program tersebut, kalau nasabah mengambil program autodebit dengan pilihan Rp100.000, Rp250.000, atau Rp500.000 per bulan, akan memperoleh voucher untuk membeli barang elektronik," ujarnya.
Hingga akhir Maret 2015 total DPK Bank Permata Syariah mencapai Rp11,35 triliun. Komposisi tabungan iB terhadap DPK sebesar 50,9% atau senilai Rp5,78 triliun. Sedangkan sisanya merupakan depsito iB senilai Rp5,57 triliun. Adapun hingga akhir tahun, Bank Permata Syariah menargetkan komposisi tabungan terhadap dana pihak ketiga mencapai 55%.