Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Panin Tbk. memilih mengambil langkah konservatif dalam menjalankan bisnisnya di sisa akhir tahun ini.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan pada semester II/2015, perusahaan tak akan masuk ke sektor yang tak dikuasai.
"Kami lebih berhati-hati untuk sektor tertentu, kami memang terkenal konservatif," jelas Herwidayatmo pada Halal bi Halal Bank Panin di Jakarta, Senin (3/8/2015).
Sepanjang paruh pertama tahun ini Bank Panin mencatat pertumbuhan kredit menjadi Rp124,96 triliun pada semester I 2015 atau meningkat 5,8% dibanding periode yang sama tahun 2014.
Menurut Herwidayatmo, kredit segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami pertumbuhan sebesar 4,6% dan mencapai Rp. 40,5 triliun.
Sementara itu, pinjaman konsumen termasuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) mencapai Rp30 triliun.
Herwidayatmo merinci hingga semester I/2015, porsi kredit ritel di perusahaan menempati 70,8% dari total kredit yang diberikan, sedangkan sisanya kredit segmen korporasi atau sekitar 9%.
Emiten berkode saham PNBN ini juga masuk ke sektor infrastruktur. "Untuk infrastruktur ada beberapa sindikasi," kata Herwidayatmo.