Bisnis.com,JAKARTA--PT Bank QNB Indonesia Tbk. mencatatkan pertumbuhan kredit hingga 22% menjadi Rp18,4 triliun per Juni 2015 dari akhir tahun lalu Rp15,1 triliun.
Portofolio kredit masih didominasi oleh pemberian kredit korporasi dan komersial, yaitu sebesar 94% dari total portofolio kredit bank.
Direktur Bank QNB Indonesia Azhar bin Abdul Wahab mengatakan kinerja perusahannya hingga paruh pertama tahun ini sangat positif mengingat pertumbuhan kredit dapat melebihi rerata pertumbuhan kredit secara industri.
"Pertumbuhan kredit 22%. Ini dua kali lipat dari pertumbuhan industri," katanya saat pemaparan kinerja kuartal II, Jumat (9/10/2015).
Dalam menyalurkan kredit, lanjut Azhar, pihaknya senantiasa menerapkan prinsip kehatia-hatian untuk menjaga rasio kredit bermasalah di level aman. Per Juni kemarin, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Bank QNB Indonesia masih terjaga di level 1,48%.
"Kita tetap di barisan direksi memastikan kredit yang diberikan adalah kredit yang menerapkan prinsip kehati-hatian. Akan terus mengawal agar aset atau kredit masalah tidak betambah besar," ujarnya.
Pertumbuhan kredit Bank QNB Indonesia didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 18% dari Rp16,2 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp19 triliun hingga akhir Juni kemarin. Pertumbuhan DPK Bank QNB Indonesia pun masih di atas rata-rata pertumbuhan simpanan nasional berkisar pada 13%-15%.
Untuk mendukung pertumbuhan usaha dan merealisasikan visi menjadi salah satu bank papan atas di Indonesia, Bank QNB Indonesia terus melakukan investasi pengembangan infrastruktur, sistem IT, maupin investasi pada sumber daya manusia yang dimiliki melalui pelatihan maupun perekrutan tenaga-tenaga handal.
Namun, bank senantiasa berusaha menjaga tingkat efisiensi sehingga profitabilitas dan rasio-rasio keuangan terjaga di level yang memadai. Per Juni 2015, perserian berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp39 miliar, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,3 miliar.