Bisnis.com, JAKARTA--Unit Usaha Syariah PT Bank Permata Tbk. memproyeksikan pertumbuhan bisnisnya tahun depan sebesar 15% hingga 20%.
Direktur UUS Bank Permata Achmad Kusna Permana mengatakan pihaknya melihat adanya perbaikan ekonomi makro domestik pada tahun ini yang didorong oleh mulai berjalannya proyek infrastruktur pemerintah.
"Kami harus tumbuh 15% hingga 20%, kebanyakan pertumbuhannya datang dari segmen konsumer," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (10/1/2016).
Permana menyatakan untuk segmen konsumer, pihaknya masih mengandalkan pembiayaan sektor perumahan dan pembiayaan kendaraan bermotor.
Saat ini, katanya, porsi pembiayaan perumahan di Bank Permata Syariah sebesar 35% hingga 45% dari total portofolio pembiayaan.
Hingga kuartal III/2015, Bank Permata Syariah telah menyalurkan pembiayaan berbasis piutang senilai Rp1,48 triliun, pembiayaan bagi hasil senilai Rp282,64 miliar, dan pembiayaan sewa senilai Rp8,59 triliun.
Bank Permata Syariah, katanya, bakal memaksimalkan potensi peningkatan penyaluran pembiayaan dari kebijakan pelonggaran loan to value (LTV) yang diterbitkan Bank Indonesia pertengahan tahun lalu.
Pihaknya pada tahun lalu tidak serta merta memanfaatkan peningkatan LTV untuk bank syariah dari 80% menjadi 85%. "Situasi mikro 2015 menyebabkan LTV 85% dengan down payment 15% terlalu berisiko. Kalau tahun depan lebih stabil, kami bisa pakai," ujarnya.
Permana menyebutkan untuk tahun ini pembiayaan ke segmen usaha kecil menengah (UKM) masih flat dan pembiayaan korporasi diproyeksikan belum dapat tumbuh dengan maksimal.
Adapun, laporan kinerja keuangan perseroan menunjukkan per September 2015 Bank Permata Syariah meraih laba bersih senilai Rp204,84 miliar atau terkoreksi sebesar 12,83% secara year-on-year (yoy) dari Rp234,99 miliar.
Terkoreksinya laba Bank Permata Syariah ini salah satunya disumbang oleh menurunnya pendapatan penyaluran dana dari Rp961,55 miliar menjadi Rp8873,92 miliar.