Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Ketenagakerjaan Target Imbal Hasil 10%

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan memperkirakan imbal hasil investasi sepanjang 2016 mencapai 10%.
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan/bpjsketenagakerjaan.go.id
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan/bpjsketenagakerjaan.go.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan memperkirakan imbal hasil investasi sepanjang 2016 mencapai 10%.

Elvyn G. Masassya, Plt. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengatakan pihaknya menerapkan strategi khusus agar target imbal hasil ini tercapai.

"Setiap tiga bulan kami evaluasi penempatannya," kata Elvyn di Jakarta, yang dikutip Kamis, (18/2/2016).

Dia mengatakan dengan target imbal hasil ini, diperkirakan total dana kelolaan badan mencapai Rp246 triliun di akhir 2016. Jumlah ini berasal dari premi yang masuk maupun keuntungan pengelolaan investasi.

Hingga akhir 2015, BPJS Ketenagakerjaan mengelola dana investasi Rp206,05 triliun.

Dari jumlah ini Rp47,74 triliun ditempatkan pada deposito. Jumlah ini menyusut dari penempatan 2014 yang mencapai Rp53,83 triliun.

Dari jumlah ini sebesar Rp19,47 triliun atau 40,80% ditempatkan di bank pemerintah. Sebesar Rp22,10% atau 46,31% pada Bank Pembangunan Daerah, sedangkan sisanya Rp6,15 triliun di bank swasta.

Sementara itu, penempatan pada surat hutang melonjak cukup signifikan. Pada Desember 2014 surat hutang mencapai Rp79,52 triliun investasi perusahaan namun akhir tahun lalu meningkat menjadi Rp95,94 triliun.

Sedangkan saham meningkat dari Rp37,76 triliun menjadi Rp44,05 triliun. Reksadana meningkat dari Rp14,73 triliun di 2014 menjadi Rp16,39 triliun di akhir 2015. Sedangkan penyertaan langsung meningkat dari Rp42 miliar menjadi Rp1,77 triliun.

Jeffry Haryadi, Plt. Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan, mengatakan secara keseluruhan realisasi imbal hasil di 2015 mencapai 9,5%. Jumlah ini berasal dari imbal hasil deposito 9,1% serta imbal hasil surat hutang mencapai 9,6%. Sedangkan pendapatan investasi 2015 mencalai Rp17,7 triliun atau 99,9% dari target.

Sementara untuk 2016, Jeffry mengatakan, pihaknya akan melakukan sejumlah strategi agar target dapat terealisasi. Dia mengatakan kecendrungan pemerintah menurunkan suku bunga akan menggeser strategi pengelolaan investasi badan.

"Kami juga akan aktif trading [untuk mengejar target imbal hasil]," katanya.

Meski akan aktif, BPJS sendiri memastikan hanya melakukan penempatan investasi di instrumen yang dapat dipertanggungjawabkan. Instrumen juga harus memiliki rating terbaik. "Kalau saham maka harus LQ45," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper