Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Bukopin (BSB) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp27,78 miliar. Angka ini meningkat 227% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BSB Riyanto mengatakan peningkatan yang signifikan tersebut disebabkan oleh naiknya pembiayaan yang diberikan. Sepanjang tahun lalu BSB memberikan pembiayaan sebesar Rp4,31 triliun atau naik 16,07% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu.
"Untuk tahun ini sektor pembiayaan masih sama seperti tahun lalu. Tapi kami mungkin akan kurangi untuk sektor energi seperti migas dan batu bara. Multifinance juga. Karena tahun lalu kontribusinya kurang bagus," katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Hotel Balairung Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Selain pembiayaan, pertumbuhan laba juga disokong oleh moncernya pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI). Tahun lalu kontribusi FBI mencapai 25% atau Rp14 miliar. Selain itu bisnis bank garansi juga cukup berkembang.
Dana Pihak Ketiga (DPK) BSB juga tumbuh sebesar 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau meningkat menjadi Rp4,76 triliun. Angka ini jauh diatas rata-rata industri yang hanya sebesar 9%.
Begitu pula dengan pertumbuhan total aset yang sebesar 12,92% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau naik menjadi Rp5,83 triliun. Dalam rapat juga ditetapkan penggunaan laba tahun buku 2015 akan digunakan untuk menunjang kegiatan operasi dan pengembangan usaha BSB.
