Bisnis.com, JAKARTA - Warga Tiongkok, yang identik sebagai penabung dan enggan berutang, mulai menyambut terbuka ide meminjam uang untuk membeli mobil, sejalan dengan upaya pabrikan mendorong kesepakatan pembiayaan untuk meningkatkan penjualan serta keuntungan di pasar yang kian kompetitif.
Hampir 30 persen mobil baru di Tiongkok tahun lalu dibeli secara kredit, meningkat dari 18 persen pada 2013, demikian seturut data lembaga analis Sanford C. Bernstein and Deloitte, membantu kebangkitan pasar otomotif di tengah perlambatan pada tahun 2015.
Hal itu menjadi kabar baik bagi pemerintah Tiongkok yang menginginkan masyarakat untuk lebih banyak meminjam dana dan membelanjakannya demi memindahkan tumpuan pertumbuhan ekonomi mereka yang melambat dari industri berat dan investasi semata.
Wang Danian, seorang warga Beijing, mengatakan ia berencana membeli mobil pertamanya secara kredit dan menyebutnya sebagai langkah cerdas.
"Saya bisa menggunakan uang simpanan saya untuk kebutuhan lainnya. Jika seluruh uang tabungan saya dihabiskan untuk membeli mobil kemudian terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, saya tidak bisa mengendalikan risiko yang ada," kata pria berusia 28 tahun itu saat mempertimbangkan membeli SUV FAW Besturn X80.
Sedikitnya enam pembeli mobil yang diwawancara Reuters mengaku mempertimbangkan pinjaman dana, setelah terpikat rendahnya biaya dan kesepakatan bunga rendah, dengan setengah dari mereka mengatakan cenderung membeli secara kredit dan menyimpan uang mereka untuk kebutuhan lain.
"Saya perkirakan setelah pabrikan menawarkan kesepakatan bunga rendah tak kurang dari 30 persen pembeli yang sebelumnya berniat membayar tunai akan membeli secara kredit," kata tenaga penjualan diler Volkswagen di provinsi Jiangsu, yang memperkenalkan diri sebagai Mr. Zhao.
Meski tumbuh agresif, angka pembelian mobil secara kredit di Tiongkok masih terlampau jauh dari di Amerika Serikat yang 80 persen mobil baru dibeli secara kredit, namun Deloitte memproyeksikan Tiongkok akan menyentuh angka 50 persen pada 2020.
Pabrikan global sudah sejak lama berusaha menumbuh suburkan tren tersebut, misalnya Volkswagen yang mendirikan unit usaha pembiayaan pada 2004 namun terganjal regulasi ketat atas perjanjian pinjaman dan sumber dana.
Sejalan dengan kelonggaran yang diberlakukan pemerintah Tiongkok dalam 7-8 tahun belakangan, pembiayaan otomotif bertumbuh, dengan Mercedes-Benz mengungkapkan 30 persen mobil mereka di Tiongkok kini dibeli secara kredit dan melaporkan pertumbuhan 30 persen pada peminjaman dana segar per Juli 2016 dibandingkan periode serupa tahun lalu.
Pasar otomotif Tiongkok tahun lalu di tengah kubangan perlambatan akibat pertumbuhan ekonomi terendah mereka dalam 25 tahun terakhir disertai pasar saham yang lesu, namun keadaan mulai bangkit pada Oktober saat pemerintah memotong tarif pajak yang dikenakan terhadap mobil-mobil kecil. Per Juli 2016, penjualan otomotif Tiongkok mengalami pertumbuhan bulanan tertinggi dalam 3,5 tahun terakhir, demikian Reuters.
Tren Pembiayaan Otomotif Di Tiongkok Naik Agresif
Warga Tiongkok, yang identik sebagai penabung dan enggan berutang, mulai menyambut terbuka ide meminjam uang untuk membeli mobil, sejalan dengan upaya pabrikan mendorong kesepakatan pembiayaan untuk meningkatkan penjualan serta keuntungan di pasar yang kian kompetitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu
Ada yang Masuk & Borong Jumbo Saham PGAS Jelang Tutup 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu