Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda menolak untuk mengesampingkan inisiatif baru untuk memicu inflasi seiring upaya bank sentral tersebut melakukan peninjauan komprehensif kebijakan dan efektivitasnya.
Dalam pidatonya di Tokyo, seperti dilansir Bloomberg hari ini (Senin, 5/9/2016), Kuroda menekankan bahwa peninjauan yang akan dilakukan pada rapat kebijakan BOJ tanggal 20-21 September tidak akan menghasilkan pengurangan pada stimulus moneter, seperti yang disebut oleh beberapa pelaku pasar.
“Ada banyak ruang untuk pelonggaran moneter lebih lanjut dalam salah satu dari tiga hal - kuantitas, kualitas, dan tingkat bunga – serta ide-ide baru lainnya juga mungkin untuk diterapkan,” kata Kuroda dalam persiapan kata sambutannya.
Namun, dia menolak untuk menjelaskan pilihan lain yang mungkin dipertimbangkan jika diperlukan.
“Tentu saja, akan mungkin bagi BOJ untuk memperkenalkan langkah pelonggaran keempat sebagai tambahan dari tiga langkah yang telah ada karena Kuroda terus menyebutkan tidak ada batas untuk kebijakan moneter,” kata Takeshi Minami, Kepala Ekonom Norinchukin Research Institute.
Setelah pidato Kuroda, nilai tukar yen menguat ke posisi 103,66 per dolar AS pada pukul 13.42 Tokyo atau 11.42 WIB, setelah melemah hingga 104,32 pada Jumat.
