Bisnis.com, JAKARTA— Bank Indonesia menyatakan transaksi repo pada Oktober sempat melemah sejalan dengan melimpahnya likuiditas perbankan. Tapi, kondisi ini dinilai temporer karena biasanya pada akhir tahun alias Desember akan kembali naik.
“Volume transaksi repo itu naik turun dan musiman. Selain itu, tidak karena kami sudah keluarkan PBI maka serta-merta volume transaksi meningkat, melainkan harus diedukasi pula,” tutur Kepala Departemen Pengembangan Pendalaman Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsah, di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
BI menilai repo yang lebih tersegmentasi dan secure menjadikan aliran likuiditas bank lebih lancar, kreditpun lebih terbuka dibandingkan dengan pasar uang antarbank (PUAB). Bank sentral percaya secara perlahan volume transaksi repo meningkat sejalan menguatnya awareness pelaku pasar.
Secara keseluruhan sekarang ini ada 73 bank yang menandatangani GMRA. Adapun yang melakukan transaksi baru 39 bank. Sementara dari sepuluh bank asing di Tanah Air baru empat yang tanda tangan dan dua yang sudah aktif transaksi.
Volume transaksi harian repo sekarang rerata berkisar Rp1 triliun, dan sempat mencapai Rp4 triliun. Adapun untuk outstanding pasar repo sekarang sebesar Rp9,9 triliun, naik signifikan dibandingkan awal tahun yang baru di kisaran Rp4,6 triliun.