Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mendorong industri perbankan Tanah Air untuk aktif menyalurkan kredit atau pembiayaan hijau.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyampaikan bahwa permasalahan iklim merupakan salah satu tantangan yang perlu ditangani secara bersama ke depan.
“Walaupun ini isu yang long term, tapi struktural, kalau tidak segera kita tangani ini, maka kita akan ketinggalan,” kata Juda dalam acara Peluncuran Buku KSK No. 41, Senin (23/10/2023).
Dia mengatakan, role model dapat dijalankan seperti ala bank sentral Perancis. Pada negara itu bank sentral menjadi role model dalam pengembangan green financing di Eropa.
“Kita harus bersama-sama, bersinergi dengan otoritas, dengan OJK [Otoritas Jasa Keuangan], pemerintah, kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian di bidang kemaritiman dan investasi, dan sebagainya, untuk mendorong target-target kita mencapai rendah karbon baik pada 2030 maupun untuk mencapai zero emission di 2070,” jelasnya.
Untuk itu, Juda mengatakan bahwa komitmen dari lembaga keuangan untuk mendukung pembiayaan hijau menjadi sangat krusial.
Baca Juga
BI sendiri, imbuhnya, telah mendukung pembiayaan hijau melalui instrumen kebijakan pelonggaran uang muka untuk kendaraan bermotor, loan to value (LtV) untuk perumahan yang sustainable.
Selain itu, BI juga memberikan pelonggaran likuiditas kepada bank yang menyalurkan kreidt atau pembiayaan ke sektor hijau dan berkelanjutan, yang diharapkan mendorong berkembangnya green financing di Tanah Air.
“Bank juga diharapkan terus menyeimbangkan antara motif untuk mengejar keuntungan jangka pendek dengan sustainable finance tadi,” kata Juda.