Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Asing Siap Penuhi Kredit UMKM 20%

Bank asing mengaku siap memenuhi ketentuan Bank Indonesia terkait pewajiban penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah.
BI mewajibkan setiap entitas bank di Tanah Air menjadi pemain di segmen UMKM. /Bisnis.com
BI mewajibkan setiap entitas bank di Tanah Air menjadi pemain di segmen UMKM. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Bank asing mengaku siap memenuhi ketentuan Bank Indonesia terkait pewajiban penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah. Salah satu yang mengutarakan kesiapan tersebut adalah Standard Chartered Bank.

CFO & Ag. CEO Standard Chartered Bank Lea Setianti Kusumawijaya mengatakan rasio kredit UMKM Standard Chartered saat ini sesuai dengan level yang disyaratkan bank sentral.

“Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, definisi penyaluran kredit UMKM untuk bank asing termasuk kredit ekspor nonmigas. Saat ini rasio kredit UMKM kami sesuai syarat regulator, yakni minimal 15% pada tahun ini,” ucapnya kepada Bisnis.com, Selasa (20/12/2016).

BI mewajibkan setiap entitas bank di Tanah Air menjadi pemain di segmen UMKM. Dalam Peraturan BI (PBI) Nomor 17/12/PBI/2015 disebutkan tiap entitas bank wajib memenuhi kuota penyaluran kredit UMKM sebesar 20% dari total kredit atau pembiayaan secara bertahap.

Rincian pentahapannya mulai dari 2013 dan 2014, rasio kredit atau pembiayaan UMKM terhadap total kredit atau pembiayaan ditetapkan sesuai kemampuan bank yang dicantumkan dalam rencana bisnis bank (RBB) mereka.

Memasuki 2015, rasio kredit atau pembiayaan UMKM ditetapkan paling rendah sebesar 5%. Pada tahun ini, rasio kredit atau pembiayaan UMKM ditetapkan paling rendah 10%. Tahun depan ditetapkan minimal 15% hingga pada 2018 nanti ditetapkan paling rendah sebesar 20%.

“Kami optimistis dapat menjaga ketentuan kredit UMKM 15% itu pada akhir akhir tahun ini,” kata Lea.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan kredit UMKM akan terus dipacu penyalurannya. Bank sentral bersikeras menginginkan perbankan mengalokasikan pinjaman untuk segmen ini mencapai 20% dari total portofolio penyaluran kredit mereka.

Kantor cabang bank asing (KCBA) tampak paling kesulitan dalam memenuhi mandatory 20% kredit UMKM tersebut. Hal ini dipengaruhi jaringan kantor cabang mereka yang tidak sebanyak bank lokal. Alhasil, daya jangkau kepada segmen UMKM lebih minim.

Yunita Resmi Sari, Kepala Departemen UMKM Bank Indonesia, menyatakan, saat ini belum ada kebijakan yang mengatur relaksasi penyaluran kredit UMKM bagi KCBA. Adapun yang dilakukan bank sentral ialah melakukan pendekatan persuasif kepada masing-masing bank.

“Tampaknya para bank asing tersebut kemudian memiliki strategi tersendiri untuk memenuhi kebutuhan [mandatori kredit UMKM 20%] tersebut. Kami juga dorong dengan memberi insentif, misalnya memperkenalkan skema-skema hasil kajian kami,” ucapnya kepada Bisnis.

Di antara usaha mikro, kecil, dan menengah yang populasinya paling banyak di Indonesia adalah mikro. Jumlahnya mencapai 57,19 juta, sedangkan usaha kecil 654.222 pelaku, disusul kelas menengah hanya 52.106 pelaku usaha saja.

Potensi UKM dan mikro dikembangkan tidak hanya tampak dari populasinya dan omzet yang disebut-sebut menyentuh US$500 miliar. Serapan tenaga kerjanya juga patut diperhitungkan, yakni usaha mikro 104,6 juta orang, usaha kecil 5,6 juta orang, dan menengah 3,9 juta orang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper