Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) optimistis target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di atas 20% tahun ini bisa tercapai. Pasalnya ada dana repatriasi yang membuat likuiditas bank dalam negeri bertambah.
Direktur BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan meskipun dana repatriasi yang masuk di pihaknya tak sebesar bank BUKU IV, tetapi dana yang masuk bisa diperebutkan oleh bank-bank.
"Artinya kesempatan BTN untuk memperebutkan likuiditas tersebut dalam bentuk DPK juga membesar sehingga kami punya keyakinan DPK tahun ini bisa tumbuh sesuai target di atas 20%," katanya kepada Bisnis.com, Senin (9/1/2016).
Baru-baru ini, BTN mengumumkan per November 2016 mereka berhasil menghimpun dana simpanan dari BUMN dan BUMD senilai Rp27,13 triliun. Jumlah tersebut naik 15% secara year on year (y-o-y) dari Rp23,04 triliun di November 2015.
Total DPK yang dihimpun bank pelat merah ini tumbuh di level 21,96% dari posisi Rp121,68 triliun pada November 2015 menjadi Rp148,41 triliun di November 2016. Sementara itu, kredit dan pembiayaan Bank BTN naik 17% menjadi Rp157,93 triliun dari Rp134,97 triliun pada November 2015.
Selain deposito, BTN juga memperkuat struktur pendanaan dengan menerbitkan sertifikat deposito atau negotible certificate of deposit. Selain itu, perseroan juga mengandalkan produk Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA SP).
Berdasarkan data OJK, per awal Januari 2017 total dana repatriasi yang masuk ke sistem keuangan nasional lebih dari Rp100 triliun dari total komitmen Rp143 triliun.