Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EDUKASI DUIT: Mengapa Uang Seperti Fatamorgana?

Mengapa uang seperti fatamorgana? Kita sering melihat uang (peluang) tapi ternyata semu, seperti fatamorgana, seolah-olah kita melihat oase tapi hanya pantulan sinar matahari.
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis

Mengapa uang seperti fatamorgana? Kita sering melihat uang (peluang) tapi ternyata semu, seperti fatamorgana, seolah-olah kita melihat oase tapi hanya pantulan sinar matahari.

1. Dasarnya uang bukan ambisi. 

Ambisi lah yang membutakan kita. Seperti melihat makanan, semua terlihat nikmat. Hidup itu melihat dunia seperti showroom atau etalase, semuanya indah, karena keinginan Anda. Kenyataannya, sepatu memiliki expired date, 2 tahun. Jadi ketika stok sepatu berumur 1,5 tahun didiskon 70%. Kita melihatnya langsung tertarik.

2. Kita hidup selalu terjerat reward system.

Setiap langkah kita mengejar reward. Berapa gaji di sana? Oh 2x lipat. Kita langsung tertarik. Jadi kenyataan hidup ditutupi oleh reward. Tapi aslinya tidak kelihatan.

Coba kita pikir. Mengapa perusahaan selalu memberi reward yang selalu untuk dihabiskan. Misalnya, insentif, tiket, hotel, atau makan malam. Tidak ada bonus berupa rumah, atau saham. Karena ya itulah sifatnya reward, setelah 10-20 tahun otak kita diselimuti reward.

Uang itu seperti buah. Kita makan mangga, jambu, pepaya. Tapi kita sulit menjadi kaya. Karena kita hanya mau buahnya. Owner perusahaan melihat pohonnya. Maka dia selalu membuat karyawan bahkan direktur diiming-imingi buah terus.

Untuk mengerti pohonnya, kita tidak bisa menggunakan ambisi. Kita harus kenyang dulu, baru paham. Kita bisa melihat pohonnya dengan empati. Yaitu mengerti kehendak orang lain.

Masalahnya, pohonnya itu tidak terukur uang. Ukuran parameternya non-uang. Kalau kita punya pohonnya, otomatis buahnya akan panen.

Demikian seterusnya. Kita lebih memilih membeli mobil daripada mencicil KPR tetapi aset kendaraan nilainya menurun sedangkan rumah harganya cenderung naik.

Banyak yang tetap tidak meyakini bahwa nilai kesetiaan, pengorbanan, keihklasan, keinginan untuk menolong nilainya lebih tinggi daripada sekedar mencari peluang baru.

 

Penulis:
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang" dan "Relationship Ikatan Pemekaran Berkah" yang segera terbit. Email: goenardjoadi @ gmail.com

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper