Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat di Sumatra Utara tercatat sebagai yang paling rajin menabung.
Berdasarkan Statistik Pebankan Indonesia yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diketahui, total penghimpunan dana murah berupa tabungan rupiah di Sumatra Utara (Sumut) pada tahun lalu sejumlah Rp75,3 triliun dan Rp4,8 triliun untuk valuta asing.
Jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 10,9% dari Rp67,9 triliun pada 2015 untuk tabungan rupiah. Sementara itu, untuk tabungan dalam bentuk valuta asing mengalami penurunan sebesar 4% dari Rp5 triliun.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengakui Sumut termasuk salah satu provinsi yang menjadi andalan penghimpunan dana murah di luar Pulau Jawa. Wilayah ini menjadi salah satu kantung tabungan terbesar bagi bank umum lantaran profil perekonomiannya baik.
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Sumut yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI) menyatakan, jelang tutup tahun lalu ekonomi Sumatra Utara memang membaik. Hal ini didukung penguatan daya beli masyarakat terdorong kenaikan harga komoditas.
Memasuki kuartal IV/2016, Sumut memasuki periode puncak panen raya komoditas CPO disertai dengan indikasi perbaikan permintaan dari mitra dagang utama. Perekonomian provinsi ini disebutkan tumbuh antara 5,2% (yoy) – 5,6% (yoy).
“Naiknya tabungan di tiga provinsi disebabkan membaiknya perekonomian di provinsi-provinsi tersebut. Ini terpengaruh membaiknya harga komoditas tambang, seperti batu bara dan komoditas perkebunan seperti sawit,” tutur Direktur Consumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo kepada Bisnis, Rabu (1/3/2017).