Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENUJU OJK 1, Ini Visi dan Misi Sigit Pramono

Sigit Pramono, calon Ketua Dewan komisoner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan beberapa kebijakan dan program yang akan dilakukannya untuk ketiga sektor jasa keuangan dalam fit and proper test hari ini Senin (5/6). Berikut program Sigit untuk sektor perbankan.
Calon Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sigit Pramono bersiap menyampaikan paparan saat uji kepatutan dan kelayakan calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/6)./Antara-M Agung Rajasa
Calon Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sigit Pramono bersiap menyampaikan paparan saat uji kepatutan dan kelayakan calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/6)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA – Sigit Pramono, calon Ketua Dewan komisoner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan beberapa kebijakan dan program yang akan dilakukannya untuk ketiga sektor jasa keuangan dalam fit and proper test hari ini Senin (5/6).  Berikut program Sigit untuk sektor perbankan.

Sigit menuturkan, secara umum, perbankan masih didorong untuk fokus menyalurkan kepada sektor infrastruktur, UMKM, pertanian, maritim, dan prioritas lainnya. Apalagi, pembiayaan lewat perbankan masih menjadi andalan untuk membangun Indonesia.

“Permasalahannya, dalam mendukung penyaluran kredit, kebijakan OJK, Bank Indonesia (BI), dan pemerintah kerap berseberangan atau tidak saling mendukung. Untuk itu, saya akan mempersiapkan solusi agar kredit kepada sektor prioritas ini bisa lebih efektif,”  ujarnya dalam fit proper test pada Senin (5/6/2017).

Dia menjelaskan untuk menyokomg penyaluran kredit kepada sektor prioritas, berarti harus ada harmonisasi bersama antar instansi pemerintah, regulator seperti OJK, dan BI untuk program kredit prioritas.

Setiap instansi dan regulator bisa memberikan perannnya masing-masing, jadi tidak hanya dari OJK saja,” jelasnya.

Dari sisi pemerintah, bisa berperan memberikan insentif seperti bea masuk untuk barang modal dan bahan baku. Dari sisi Bank Indonesia bisa memberikan insentif giro wajib minimum (GWM) bagi bank yang menyalurkan kredit kepada sektor prioritas tersebut.

Lalu, dari sisi OJK juga bisa menawarkan fleksibilitas mengenai perhitungan rasio kredit bermaslaah menjadi kolektabilitas satu pilar dengan indikator ketepatan pembayaran.

“Kalau semua disatukan menjadi insentif yang padu, sektor kredit prioritas itu akan memiliki profil risiko yang lebih baik. Kalau profil risiko menarik, bank pun akan minat untuk masuk lebih dalam kepada sektor itu,” ujar Sigit.

Dia menyebutkan, selain itu, dipersiapkan juga bank khusus yang menangani sektor UMKM maupun infrastruktur. Nantinya, bank khusus itu bisa diberikan insentif terkait indikator pembentukkan pencadangan karena dari segi karakter bank khusus ini tidak bertujuan mencari untung.

“Walaupun ada insentif, tetap harus dimonitor juga agar risiko tetap terjaga. Selain itu juga dikejar terkait konsolidasi bank BUMN agar Indonesia memiliki lembaga keuangan yang besar untuk kawasan ASEAN,” sebutnya.

Lalu, untuk mendorong pertumbuhan perbankan syariah, Sigit pun memiliki strategi menggabungkan skema pembiayaan perbakan syariah dengan IKNB.

“Beberapa skema pembiayaan IKNB seperti, modal ventura secara teknis sudah mengandung unsur syariah.  Jadi bisa disinergikan, kalau saat ini kan kecenderungannya bank syariah disamakan dengan konvensional,” ujarnya.

Untuk bank perkreditan rakyat, Sigit pun memaparkan akan membedakan perlakuan antara BPR dengan bank besar karena memang butuh  regulasi khusus juga. “Tapi, tetap jangan melepaskan aspek prudensial, tetapi akan ada beberapa aspek yang dilonggarkan,” paparnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper