Bisnis.com, JAKARTA— Hasil usaha investasi sektor dana pensiun pada Mei 2017 bertumbuh 14,95%.
Data Otoritas Jasa Keuangan tentang dana pensiun per Mei 2017 Hasil usaha investasi dana pensiun (dapen) tercatat senilai Rp7,34 triliun.
Realisasi itu bertumbuh 14,95% (year-on-year/y-o-y) sebab pada periode yang sama tahun lalu hasilnya mencapai Rp6,37 triliun.
Jika ditelisik, data OJK menunjukan pada periode itu total pendapatan investasi dana pensiun mencapai Rp7,57 triliun atau meningkat sekitar 16,59% (yoy).
Pada saat yang sama, total beban investasi sektor dana pensiun tercatat sebesar Rp247 miliar atau melonjak hingga 102,22% (yoy).
Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menilai imbal hasil yang diperoleh dana penisun pemberi kerja (DPPK) pada periode tersebut terkait dengan kinerja positif pasar modal.
Baca Juga
Momentum tersebut, jelasnya, dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan atautaking profit dari saham yang dimiliki.
Selain saham, jelasnya, langkah serupa juga diterapkan kepada surat berharga negara (SBN).
“Return yang meningkat diperoleh DPPK memanfaatkan apresiasi harga saham dan SBN dengan trading saham dan SBN,” ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (9/7/2017).
Bambang menilai kenaikan beban investasi pada periode itu terjadi seiring meningkatnya beban transaksi atau trading (buy/sell confirmation fee) dari sekuritas.
Hasil investasi dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), menurut dia, terkait dengan fleksibelitas portofolio investasi yang minim. Pasalnya, investasi DPLK telah ditentukan sedari awal oleh nasabah.
“Jadi agak sulit untukswitching portofolio investasi oleh DPLK sehingga momen apresiasi tersebut tidak bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.