Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. menilai rentabilitas perseroan pada 2018 terbebas dari beban pencadangan. Bank berkode saham MAYA itu berharap tak perlu menambah pencadangan sejalan dengan keyakinan akan membaiknya rasio kredit bermasalah.
Hal tersebut diutarakan Presiden Direktur Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi kepada Bisnis, Kamis (11/1/2018). “Pencadangan itu terkait bisnis sehingga dengan membaiknya sektor riil diharapkan tidak perlu lagi menambah pencadangan,” ucapnya.
Hariyono juga menuturkan pihaknya tetap harus mengupayakan efisiensi dan efektivitas biaya-biaya kantor di samping meningkatkan pendapatan berbasis komisi dari transaksi berbasis TI. Sejalan dengan itu, MAYA juga terus mengembangkan produk dan jasa baru yang bisa menghasilkan fee income.
Secara keseluruhan, sampai November 2017 perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 22,83% menjadi Rp55,9 triliun dibandingkan dengan periode sama pada dua tahun lalu senilai Rp45,51 triliun.
Adapun, dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) maka perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 21,03% menjadi Rp61,6 triliun secara year-on-year (yoy) dari Rp50,89 triliun.