Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Kredit Konsumsi Turun, Bank Tetap Realistis

Pergerakan suku bunga kredit konsumsi pada tahun ini tentunya sejalan dengan perkembangan bunga simpanan. Bank terus mewaspadai keputusan yang akan diambil The Fed ke depan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan perbankan bersikap realistis dalam menjalankan lini bisnis kredit konsumsi.

Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, pergerakan suku bunga kredit konsumsi pada tahun ini tentunya sejalan dengan perkembangan bunga simpanan. Bank terus mewaspadai keputusan yang akan diambil The Fed ke depan.

“Kalau suku bunga dana naik karena The Fed menaikkan suku bunga maka kemungkinan suku bunga kredit apa pun akan naik pula, termasuk kredit konsumsi,” ucapnya kepada Bisnis, Minggu (18/2/2018).

Guna terus memacu kinerja penyaluran pinjamannya, emiten berkode MAYA ini berupaya menjaga suku bunga kredit konsumsi pada level bersaing. Kini, bunga kredit konsumsi perseroan berada pada kisaran 10,90% atau lebih rendah dibandingkan dengan industri perbankan secara umum.

Hariyono juga memproyeksikan permintaan kredit konsumsi tetap baik sejalan dengan perkembangan daya beli masyarakat. “Daya beli tidak pernah merosot, yang ada adalah perubahan gaya hidupnya saja yang terasa sejak 2017 dan berlanjut ke tahun ini,” ucap dia.

Pada sisi lain, PT Bank MNC Internasional Tbk. menilai sejalan realisasi bunga kredit konsumsi per November 2017, yang menyentuh level terendah dalam enam tahun terakhir, besar kemungkinan tahun ini akan semakin susut persentasenya.

“Suku bunga kredit konsumsi akan melanjutkan penurunan seiring penurunan suku bunga funding,” ucap Presiden Direktur Bank MNC Benny Purnomow kepada Bisnis secara terpisah. ‘

Bagi Bank MNC, penopang lini bisnis kredit konsumsi yang utama adalah kredit pemilikan rumah (KPR). Kredit hunian inilah yang bakal dipacu sehingga menjadi pemacu kinerja penyaluran pinjaman perseroan di segmen konsumer.

“Kami menargetkan KPR kami tahun ini tumbuh sekitar 15% sampai 20%. Segmen yang diprioritaskan itu segmen rumah kelas menengah,” tutur Benny.

Berdasarkan data Bank Indonesia, sepanjang tahun lalu kredit konsumsi mengambil porsi sekitar 29% dari total penyaluran kredit oleh industri perbankan. Persentase ini setara dengan Rp1.381,6 triliun atau meningkat 10,9% secara year on year.

Mengutip Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI) Bank Indonesia, sejak 2012 hingga pengujung 2016 besaran suku bunga kredit konsumsi selalu di kisaran 13%. Adapun, per November tahun lalu turun sampai dengan level 12,78%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper