Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Biro Kredit Berkomitmen Tekan NPF Industri Pembiayaan Tahun Ini

Kehadiran biro kredit swasta diyakini dapat menekan angka Non Performing Finance (NPF) perusahaan pembiayaan.
Corporate Secretary Pefindo Biro Kredit (PBK) Juni Hendry (kiri) bersama Direktur Mohammad Mukhlis saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Kamis (1/3/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Corporate Secretary Pefindo Biro Kredit (PBK) Juni Hendry (kiri) bersama Direktur Mohammad Mukhlis saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Kamis (1/3/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Kehadiran biro kredit swasta diyakini dapat menekan angka Non Performing Finance (NPF) perusahaan pembiayaan.

Presiden Direktur PT Pefindo Biro Kredit (PBK) Yohanes Arts Abimanyu mengatakan kehadiran biro kredit swasta dalam industri keuangan nasional sangat penting. Dia mengklaim naiknya peringkat tingkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB) Indonesia menjadi 72 dari sebelumnya 91 turut didukung oleh berdirinya biro kredit swasta.

"Selalu kami menyampaikan bahwa manfaat biro kredit swasta adalah mitigasi risiko. Kami adalah sebagai filter awal dalam hal pemberian kredit supaya NPL atau NPF perusahan lebih terkontrol," ujarnya dalam kunjungan ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (1/3/2018).

Bank Dunia pun sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan bahwa salah satu penyebab EoDB dan indikator akses kredit Indonesia rendah adalah ketiadaan biro kredit swasta.

Demikian pula dengan lembaga pembiayaan atau multifinance. Menurut Yohanes, informasi yang ditampung dan diolah oleh PBK dapat dimanfaatkan oleh lembaga pembiayaan untuk mengambil keputusan pemberian kredit.

Tahun lalu, NPF perusahaan pembiayaan turun menjadi 2,95% dibandingkan realisasi 2016 yang sebesar 3,26%. Kendati belum melakukan analisis pengaruh hadirnya PBK terhadap penurunan NPF tahun lalu, Yohanes berkomitmen untuk berkontribusi pada penurunan angka kredit macet pada 2018.

"Memang kami belum setahun beroperasi dan beberapa multifinance baru bergabung ke tempat kami, jadi belum bisa diukur. Kalau target [NPF] tentu serendah mungkin," tuturnya.

Yohanes melanjutkan pihaknya selalu menekankan bahwa manfaat biro kredit swasta adalah mitigasi risiko, yakni menjadi filter awal dalam hal pemberian kredit agar NPF perusahaan pembiayaan lebih terkontrol.

Per Januari 2018, PBK telah menjaring 82 anggota yang terdiri atas 57 multifinance, 16 bank dan 9 teknologi finansial (tekfin). Tahun ini, Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) itu berencana menjaring 80 anggota baru.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper