Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah Bukopin Mulai Layani Nasabah Haji

PT Bank Syariah Bukopin menyatakan bahwa mulai Juni tahun ini pihaknya sudah bisa melayani nasabah haji seiring telah ditunjuk sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH).
Bank Syariah Bukopin/syariahbukopin.co.id
Bank Syariah Bukopin/syariahbukopin.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Bukopin menyatakan bahwa mulai Juni tahun ini pihaknya sudah bisa melayani nasabah haji seiring telah ditunjuk sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH).

"Juni mendatang, Insyaallah BSB yang tahun ini mulai ditunjuk sebagai BPS-BPIH sudah bisa live, atau sudah bisa mulai melayani nasabah haji," tutur Direktur Utama PT Bank Syariah Bukopin (BSB) Saidi Mulia Lubis, kepada Bisnis, Rabu (23/5).

Pihaknya menyatakan bahwa saat ini perseroan masih melakukan komunikasi yang intensif dengan Kementerian Agama terkait hal tersebut. "Kalau sekarang ini masih komunikasi intensif dengan Kemenag," ujarnya.

Tahun ini, kata Saidi, BSB menargetkan dapat melayani sedikitnya 20 ribu jemaah haji dan akan terus bertambah hingga tahun tahun berikutnya.

Bahkan, pada 2020, pihaknya pun juga telah menargetkan dapat melayani nasabah haji hingga mencapai kisaran  100 ribu jemaah seiring besarnya potensi yang memang bisa digarap.

"Target untuk tahun ini sekitar 20 ribu jemaah haji dan pada 2020 sekitar 100 ribu jemaah haji," tuturnya.

Menurutnya, dalam menunjang pelaksanaan penerimaan setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji tersebut, BSB telah mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung antara lain sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat).

Selain itu, lanjut Saidi, jaringan pelayanan (outlet) di seluruh kantor BSB dan outlet layanan syariah di Bank Bukopin, serta sumber daya insani (SDI) untuk mempermudah nasabah dalam melakukan setoran BPIH.

"Saat ini, BSB telah memiliki Tabungan iB Haji sebagai sarana bagi nasabah untuk menabung guna memenuhi setoran awal biaya penyelenggaraan ibadah haji," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa dengan ditunjuknya BSB sebagai BPS-BPIH itu, diharapkan dapat mendongkrak penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), khususnya melalui produk Tabungan iB Haji sehingga dapat meningkatkan dana murah (CASA).

Selain itu, lanjut dia, BSB juga akan menempatkan dalam produk Deposito iB dengan akad bagi hasil (mudharabah) karena sudah mengelola dana haji yang nantinya ditempatkan BPKH, sehingga dapat memberikan imbal hasil atas dana haji yang ada, yang manfaatnya akan kembali kepada calon jamaah haji.

"Agar dana haji yang ditempatkan di BSB dapat diserap dengan maksimal, kami juga telah menyiapkan penyaluran di sisi pembiayaan ke beberapa sektor usaha, diantaranya adalah pembiayaan mikro pensiunan dan pembiayaan UKM yang aman dan profitable," ujarnya.

Saat ini dalam melayani nasabah dalam produk ini, BSB didukung oleh jaringan kantor berjumlah 24 outlet, 113 kantor layanan syariah yang ada di Bank Bukopin, 5 mobil kas keliling dan jaringan ATM yang meliputi ATM Bank Syariah Bukopin, ATM jaringan Bank Bukopin, dan ATM jaringan Prima. 

Pada Desember 2017, BSB masih mampu mencatatkan pertumbuhan DPK yang positif dengan kenaikan mencapai 1,03%. Total DPK tumbuh dari Rp5,44 triliun pada 2016 menjadi Rp5,50 triliun pada periode yang sama 2017. 

Total aset BSB juga tumbuh 3,85% dari Rp6,90 triliun pada 2016 menjadi Rp7,17 triliun pada 2017. Sedangkan untuk laba bersih hingga akhir Desember 2017 senilai Rp1,65 miliar.

BSB sebelumnya diketahui secara resmi telah ditunjuk oleh BPKH sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. Surat Penetapan BPS-BPIH oleh BPKH di terima Rabu (27/2), Jakarta.

Saidi pun menegaskan bahwa, setelah ada penunjukan tersebut, ke depan BSB akan fokus mengembangkan produk dan program-program haji diantaranya Tabungan iB Haji dan menjalin kemitraan dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) serta biro perjalanan haji dan umroh, dan lain-lain.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper