Bisnis.com, JAKARTA— Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengemukakan, kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat dilakukan untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
"Dengan pengangguran rendah dan diperkirakan menurun ke depannya, inflasi dekat dengan target, maka prospek peningkatan bertahap [Fed Rate], kuat," kata Powell dalam pidato pembukaan di forum pertemuan European Central Bank seperti dikutip Bloomberg, Kamis (21/6/2018).
Komentar Powell terkait Fed Rate dikemukakannya, seminggu setelah bank sentral AS menaikkan suku untuk kedua kalinya tahun ini sebesar 25 basis poin ke 2%.
Federal Reserve menaikkan suku bunganya, sebagai tanggapan atas pertumbuhan ekonomi yang cepat dan turunnya angka pengangguran.
Powell menguarai data pengangguran rendah dan pasar tenaga kerja di AS. Dia mencatat, pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkesinambungan, dapat menimbulkan risiko terhadap inflasi.
Pengangguran di AS turun menjadi 3,8% pada Mei, seperti pencapaian April 2000. Data tersebut merupakan tingkat terendah untuk angka pengangguran sejak tahun 1969.
"Pertumbuhan upah moderat, konsisten dengan pertumbuhan produktivitas yang rendah, tetapi juga merupakan indikasi bahwa pasar tenaga kerja tidak terlalu ketat," kata Powell.
