Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naik 38,4%, Hasil Investasi Asuransi Jiwa Tembus Rp16,68 Triliun pada Semester I/2025

Pendapatan investasi asuransi jiwa naik 38,4% YoY, mencapai Rp16,68 triliun pada semester I/2025, didukung oleh portofolio SBN yang tumbuh 14,6%.
(Dari kiri) Ketua Bidang Pengembangan & Pelatihan SDM Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Handojo G. Kusuma, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon, dan Ketua Bidang Kanal Distribusi & Inklusi Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa AAJI Elin Waty dalam konferensi pers laporan kinerja industri asuransi jiwa semester I/2025, di kantor AAJI, Jakarta pada Jumat (22/8/2025). / Bisnis-Annisa Nurul Amara
(Dari kiri) Ketua Bidang Pengembangan & Pelatihan SDM Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Handojo G. Kusuma, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon, dan Ketua Bidang Kanal Distribusi & Inklusi Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa AAJI Elin Waty dalam konferensi pers laporan kinerja industri asuransi jiwa semester I/2025, di kantor AAJI, Jakarta pada Jumat (22/8/2025). / Bisnis-Annisa Nurul Amara
Ringkasan Berita
  • Pendapatan investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp16,68 triliun pada semester I/2025, naik 38,4% year on year dari Rp12,05 triliun.
  • Portofolio investasi asuransi jiwa didominasi oleh obligasi, dengan Surat Berharga Negara (SBN) tumbuh 14,6% menjadi Rp223,03 triliun.
  • Total pendapatan industri asuransi jiwa, termasuk premi dan investasi, mencapai Rp109 triliun pada semester I/2025, meningkat 3,6% year on year.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan hasil pendapatan investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp16,68 triliun pada semester I/2025. Nilai ini naik 38,4% secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp12,05 triliun.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan hasil investasi tersebut menjadi salah satu penopang kinerja selama paruh pertama 2025. Pendapatan industri asuransi jiwa pada semester I/2025 tercatat menyentuh Rp109 triliun.

“Peningkatan total pendapatan industri asuransi jiwa salah satunya ditopang dari hasil investasi yang meningkat sebesar 38,4%,” tuturnya dalam konferensi pers di Kantor AAJI, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Budi menyebut portofolio investasi perusahaan asuransi jiwa didominasi oleh obligasi alias surat utang. Instrumen investasi ini dipilih sebagai salah satu strategi investasi jangka panjang, meski instrumen dengan profil risiko lebih tinggi seperti saham juga dipilih.

“Jadi kebijakan investasi kami tidak pernah melihat ‘eh bulan ini, kuartal ini, semester ini yang untung apa ya’. Kami nggak pernah begitu, industri kami tidak dirancang untuk itu,” kata dia.

Berdasarkan portofolio investasi dalam data AAJI, surat berharga negara (SBN) yang dimiliki industri asuransi jiwa terus meningkat. Pada semester I/2025, totalnya mencapai Rp223,03 triliun, tumbuh 14,6% YoY dari Rp194,60 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan SDM AAJI Handojo Gunawan Kusuma mengemukakan total aset investasi industri asuransi jiwa pada semester I/2025 tercatat sebesar Rp551,31 triliun, tumbuh 2,3% YoY.

“Kalau kita bedah dari portfolio investasinya sendiri, kita lihat dari instrumen investasi yang meningkat signifikan adalah Surat Berharga Negara atau SBN yang tumbuh sebesar 14,6% menjadi Rp223,03 triliun,” ucapnya.

Pertumbuhan ini dia sebut menunjukkan komitmen industri asuransi jiwa dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional, sekaligus penerapan manajemen risiko yang tepat untuk memastikan kepentingan pemegang polis tetap terjaga.

Selain itu, Handojo juga mengingatkan kepada para pemegang polis supaya tidak panik bilamana terjadi fluktuasi jangka pendek di pasar modal.

“Asuransi jiwa adalah kontrak jangka panjang dan kami mengedepankan strategi investasi yang adaptif dan berorientasi dalam pelindungan nasabah,” tutupnya.

Sebagai informasi, AAJI pun melaporkan total pendapatan dari premi dan hasil investasi industri asuransi jiwa per semester I/2025 sebesar Rp109,0 triliun atau tumbuh 3,6% YoY, dari Rp105,25 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro