Bisnis.com, JAKARTA –PT Bank Syariah Mandiri akan mendorong perseroan menjadi bank transaksional banking selain menjalankan fungsi intermediasi pada rencana bisnis pada tahun depan.
Group Head Digital Banking Mandiri Syariah Riko Wardhana mengatakan, pada tahun depan adalah waktu yang tepat bagi perseroan untuk mendorong transaksi nasabah, khususnya melalui jaringan elektronik.
"Sejak pertengahan tahun ini hingga tahun depan kami akan fokus menjadikan Mandiri Syariah sebagai transactional banking. Untuk itu kami akan terus mengembangakan layanan perbankan digital," ujarnya di Jakarta, Senin (26/11/2018).
Menurutnya, potensi transaksi melalui jaringan elektronik Mandiri Syariah masih sangat tinggi. Hingga saat ini pengguna mobile banking sekitar 11% - 15% dari total nasabah perseroan yang mencapai 2 juta.
Transaksi digital melalui jaringan elektronik memiliki kontribusi pendapatan komisi atau fee based income sebesar Rp170 miliar sampai dengan Oktober 2018 atau sekitar 20% dari total pendapatan komisi perseroan.
Riko mengutarakan, sampai dengan akhir tahun ini pihaknya memproyeksikan pendapatan komisi dari transaksi digital akan mencapai Rp175 miliar - Rp180 miliar dan akan mengalami peningkatan hingga 50% secara tahunan pada 2019.
Sampai dengan kuartal III/2018, Mandiri Syariah mencatatkan transaksi e-channel sebesar 60,94 juta transaksi atau sekitar 90% dari total transaksi yang dilayani perseroan. Sementara itu, transaksi yang dilakukan melalui kantor cabang hanya sekitar 10% dari seluruh transaksi.