Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain KUR, Ada Juga Pinjaman Mikro Bunga Rendah

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyediakan dana untuk program pembiayaan ultra mikro hingga mencapai Rp7 triliun yang merupakan jumlah akumulatif sejak 2017 dan hingga saat ini telah tersalur sebanyak Rp2 triliun. 
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan laporan mengenai pembiayaan ultra mikro saat dialog Presiden Jokowi dengan nasabah penerima program itu di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Jumat (1/3/2019). (ANTARA News/Agus Salim)
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan laporan mengenai pembiayaan ultra mikro saat dialog Presiden Jokowi dengan nasabah penerima program itu di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Jumat (1/3/2019). (ANTARA News/Agus Salim)

Bisnis.com, GORONTALO - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyediakan dana untuk program pembiayaan ultra mikro hingga mencapai Rp7 triliun yang merupakan jumlah akumulatif sejak 2017 dan hingga saat ini telah tersalur sebanyak Rp2 triliun. 

"Program ultra mikro merupakan program pelengkap dari Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan kepada seluruh usaha yang ultra mikro, artinya yang meminjam di bawah Rp10 juta," kata Menkeu Sri Mulyani ketika menyampaikan laporan dalam dialog Presiden Jokowi dengan para pedagang dan penerima pembiayaan UMi di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Jumat (1/3/2019). 

Menkeu menyebutkan tingkat bunga pembiayaan UMi sama dengan KUR sehingga cukup ringan dibandingkan dengan sumber pembiayaan lain selama ini. 

Ia menjelaskan dana Program Pembiayaan UMI berasal dari APBN yang dimulai tahun 2017. Total anggaran yang dikelola oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP) di bawah Kemenkeu sebesar Rp7 triliun. 

Tahun 2017, lanjutnya,  dimulai dengan Rp1,5 triliun, kemudian ditambah Rp2,5 triliun, dan ditambah lagi Rp3 triliun. Saat ini dari Rp7 triliun yang sudah dikumpulkan oleh PIP disalurkan melalui berbagai lembaga yang memang memiliki kapasitas untuk menyalurkan dana ultra mikro yaitu PT Pegadaian, PT PNM, serta Bahana Arta Ventura. 

"Kami menggunakan lebih dari 6.000 cabang di seluruh Indonesia. Dari pegadaian ada 4.500 lebih cabang, PNM seribu cabang, BAV 26 cabang," katanya. 

Kemenkeu juga melakukan koordinasi dan kerja sama dengan instansi lain yaitu koperasi seperti Komindag, Bina Arta Ventura, MBK Ventura, di Jawa Timur ada Koperasi Sidogiri, Koperasi Nusa Umat Sejahtera, dan lainnya. 

"Semuanya adalah dalam rangka untuk bisa menjangkau pengusaha ultra mikro yang kecil ini namun tetap memiliki kemampuan untuk memonitor dan membimbingnya," katanya. 

Ia menyebutkan Program Pembiayaan UMi tidak hanya memberikan kredit, tapi juga melakukan penguatan dan peningkatan kapasitas usaha mereka.

Menurut Menkeu,  Provinsi Gorontalo ada 273 debitur,  termasuk provinsi yang masih baru sekali mendapatkan UMi. Ia berharap jumlah itu nanti bisa lebih ditingkatkan yaitu peminjaman hingga sebesar Rp1,89 miliar. 

Khusus di Kabupaten Gorontalo ada 198 debitur, dengan jumlah pinjaman Rp1,38 miliar,  Kabupaten Bone Bolango, sebesar Rp190 juta dengan 27 debitur,  Kabupaten Boalemo dengan 24 debitur ssbesar Rp150 juta.  Untuk kabupaten yang lain yaitu Gorontalo Utara dan Pohuwato baru disalurkan Rp82 juta. 

Mengenai realisasi penyaluran yang baru Rp2 triliun, Menkeu mengatakan kapasitas dalam penyaluran barangkali akan dievaluasi sehingga bisa lebih banyak lagi. 

"Kami berharap para pedagang di pasar ini akan mendapatkan manfaat dari dana yang sudah disalurkan dan hari ini termasuk yang akan diakadkan dari sisi kreditnya," katanya. 

Menurut dia,  pihaknya juga berusaha melakukan inovasi dengan bekerja sama dengan fintech dan para pedagang dari marketplace termasuk Bukalapak.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper