Bagaimana Anda melihat perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia?
Jumlah muslim di Indonesia itu nomor satu di dunia, tetapi market share keuangan syariah justru di kisaran 12%—13%. Bahkan, posisi kita masih kalah jika dibandingkan dengan Malaysia yang jumlah penduduknya lebih rendah dari Indonesia, tetapi kontribusi keuangan syariahnya justru lebih tinggi.
Indonesia ini jumlah penduduknya 87% [muslim], tetapi kontribusinya hanya 7%. Kalau ditanya kenapa ini bisa terjadi? Kalau dilihat paling tidak ada dua faktornya. Pertama, adalah literasi yang ada di kisaran 6%. Jadi, dari total 100 orang, mungkin yang paham hanya 8 orang. Faktor yang kedua adalah inklusi yang masih di kisaran 11%.
Kedua, faktor inilah yang ke depannya menjadi tantangan apabila kita ingin memberi kontribusi lebih seperti halnya negara tetangga kita. Namun, untuk mewujudkannya dibutuhkan linkage program. Artinya, tidak bisa, misalnya, OJK [Otoritas Jasa Keuangan] berjalan sendiri, tidak bisa mahasiswa, atau pesantren sendiri, tetapi harus dibantu dengan strategi komunikasi yang tepat. Strategi komunikasi yang dimaksud ini melalui sosialisasi dan edukasi.