Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Rilis Izin Merger Dinar – Bank Oke Semester I/2019

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bagian perbankan akan menyelesaikan proses perizinan merger PT Bank Dinar Indonesia Tbk. dan PT Bank Oke Indonesia pada paruh pertama tahun ini. Saat ini otoritas tengah melakukan uji kelaikan dan kepatutan atau fit and proper test pengurus.
Dirut PT. Bank Dinar Indonesia Tbk. Hendra Lie (dari kiri) berbincang dengan pemegang saham Nio Yantony, Komisaris Utama Syaiful Amir, dan Komisaris Independen Efen Lingga Utama seusai RUPST, di Jakarta, Kamis (3/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Dirut PT. Bank Dinar Indonesia Tbk. Hendra Lie (dari kiri) berbincang dengan pemegang saham Nio Yantony, Komisaris Utama Syaiful Amir, dan Komisaris Independen Efen Lingga Utama seusai RUPST, di Jakarta, Kamis (3/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bagian perbankan akan menyelesaikan proses perizinan merger PT Bank Dinar Indonesia Tbk. dan PT Bank Oke Indonesia pada paruh pertama tahun ini. Saat ini otoritas tengah melakukan uji kelaikan dan kepatutan atau fit and proper test pengurus.

“Mungkin semester ini ya. Masih ada yang harus kamis selesaikan soal fit and proper test pengurusnya,” kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Boedi Armanto kepada Bisnis, Kamis (9/5/2019).

Sebelumnya OJK bagian pasar modal telah memberikan restu untuk rencana peleburan Bank Dinar dan Bank Oke. Namun peleburan usaha akan berlaku efektif selah mengantongi izin dari OJK bidang perbankan.

Seyogyanya proses merger Bank Dinar dan Bank Oke rampung pada awal Mei 2019. “Kami tinggal menunggu izin OJK,” kata Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie kepada Bisnis, Kamis (9/5/2019).

Proses merger Bank Dinar dan Bank Oke telah berlangsung sejak tahun lalu. Apro yang sebelumnya memiliki 99,99% saham Bank Oke mengambil alih 77,38% saham Bank Dinar dengan nilai Rp691 miliar.

Dalam keterbukaan informasi, Bank Dinar menyebutkan modal dasar sebelum pengggabungan senilai Rp500 miliar. Pasca penggabungan modal dasar naik menjadi Rp2,5 triliun.

Setelah seluruh proses merger rampung, entitas baru dari peleburan Bank Dinar dan Bank Oke akan disuntik modal secara berkala oleh pemegang saham pengendali, Apro Finance. Perusahaan asal Korea Selatan akan menyetor dana segar senilai Rp1,5 triliun hingga 2021.

Sementara itu sebagai akibat dari proses, Bank Oke akan berakhir demi hukum pada tanggal efektif penggabungan. Seluruh aktiva dan pasiva perusahaan akan beralih kepada Bank Dinar. Pemegang saham Bank Oke akan menjadi pemegang saham Bank Dinar.

Adapun entitas baru hasil penggabungan akan masuk sebagai bank umum kelompok usaha (BUKU) II. Dalam prospektus disebutkan bahwa Bank Dinar—Bank Oke bertujuan meningkatkan permodalan hingga lebih dari Rp5 triliun agar menjadi BUKU III.

Namun Hendra belum mau menjelaskan rencana naik kelas. “Untuk menjadi BUKU III. Nanti dibicarakan setelah merger, biar lebih akurat,” katanya.

Program kerja setelah tergolong menjadi BUKU II adalah pergantian core banking untuk persiapan memasuki digital banking. Program seperti layanan perbankan melalui internet dan ponsel akan menjadi satu strategi utama mendorong transactional banking.

Hendra juga sempat menyampaikan bahwa usai merger, perusahaan berencana menambah 3 kantor cabang, dan meningkatkan kinerja penyaluran kreditnya. Pasalnya likuiditas bank hasil penggabungan masih terbilang rendah atau di bawan ketentuan regulator. Bank menargetkan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) akan sebesar 89% pada akhir tahun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper