Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Switching Kartu Debit Asing Masuk Sistem GPN

Perusahaan switching asing PT Mastercard Indonesia resmi kembali melayani transaksi kartu debit di Tanah Air. Perusahaan bermitra dengan satu lembaga yang terdaftar dalam program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), PT Artajasa Pembayaran Elektronis.
Division President for Indonesia, Malaysia, and Brunei Mastercard Safdar Khan (ketiga kanan) dan Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronis Bayu Hanantasena (ketiga kiri) bersama-sama menandatangani perjanjian kerja sama terkait sistem pembayaran Gerbang Pembayaran Nasional di Jakarta, Kamis (15/8/2019)./Bisnis-Muhammad Khadafi
Division President for Indonesia, Malaysia, and Brunei Mastercard Safdar Khan (ketiga kanan) dan Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronis Bayu Hanantasena (ketiga kiri) bersama-sama menandatangani perjanjian kerja sama terkait sistem pembayaran Gerbang Pembayaran Nasional di Jakarta, Kamis (15/8/2019)./Bisnis-Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan switching asing PT Mastercard Indonesia resmi kembali melayani transaksi kartu debit di Tanah Air. Perusahaan bermitra dengan satu lembaga yang terdaftar dalam program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), PT Artajasa Pembayaran Elektronis.

Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih mengatakan bahwa perusahaan telah mengikuti aturan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017 tentang GPN untuk bisa berbisnis secara optimal.

“Untuk bisa kerja sama, data center kami di Indonesia. Kami juga buat command center. Kemudian kewajiban dari regulasi adalah harus kerja sama dengan salah satu switching,” katanya usai penandatanganan kerja sama antara Mastercard Indonesia dengan Artajasa Pembayaran Elektronis di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Seperti diketahui, usai Bank Indonesia secara resmi mengimplementasikan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), perusahaan switching asing memiliki dua opsi.

Pertama, mereka bisa menjadi lembaga switching yang melayani transaksi kartu debit dengan ketentuan kepemilikan lokal sebesar 80 persen. Kedua, menjadi mitra perusahaan switching dalam negeri yang telah mendapatkan persetujuan dari BI.

Tommy melanjutkan Indonesia merupakan negara yang potensial. Bisnis sistem pembayaran di wilayah ini, menurutnya, tidak mungkin untuk ditinggalkan.

Kendati transaksi menggunakan mesin electronic data capture (EDC) cenderung menyusut, tetapi inklusi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah. Dengan demikian potensi pasar yang belum tergarap oleh sistem pembayaran resmi masih sangat besar.

Tommy mengatakan bagi konsumen Mastercard maupun GPN tidak akan merasakan ada perbedaan. Pasalnya perubahan hanya terjadi di sistem yang tidak akan terlihat langsung oleh konsumen.

Adapun di dalam lampiran Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/10/PADG/2017 tentang GPN juga telah diatur skema harga kerja sama antara lembaga swiching lokal dengan asing di luar GPN.

Mastercard dalam hal itu memiliki ruang untuk menambah biaya merchant discount rate (MDR) untuk jenis merchant reguler dan kategori pendidikan serta SPBU maksimal sebesar 0,15 persen. Biaya tambahan MDR dari transaksi intrabank tersebut, menjadi komisi bagi Mastercard.

Seperti diketahui GPN mengatur biaya MDR bagi transaksi antar bank (on us) dan intrabank (off us). Secara rata, transaksi on us dikenakan biaya MDR sebesar 0,15 persen dan off us antara 0,50 persen hingga 1 persen.

Sementara itu kerja sama Artajasa dan Mastercard merupakan kolaborasi pertama antara lembaga swithicng lokal dan asing. Saat ini setidaknya ada tiga perusahaan swicthing lain yang terbilang besar yang belum melakukan hal serupa, yakni Visa, Unionpay, dan Japan Credit Bureau.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper