Bisnis.com, JAKARTA — Tingginya jumlah kecelakaan dinilai masih menjadi peluang bagi bisnis asuransi kendaraan bermotor, meskipun terdapat penurunan tingkat kecelakaan dan penjualan kendaraan tersebut.
Chief Marketing Officer Retail Business PT Asuransi Astra Buana Gunawan Salim menjelaskan bahwa terdapat penurunan angka kecelakaan pada tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dinilai turut berpengaruh pada bisnis proteksi kendaraan bermotor.
Menurut dia, premi yang didapat dari asuransi kecelakaan saat ini sebesar 47 persen, menurun dari tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 50 persen–55 persen. Hal tersebut menyebabkan berkurangnya jumlah kendaraan yang disalurkan ke diler untuk diperbaiki.
“Soalnya, penurunan hanya 3 persen, artinya angka kecelakaan tetap tinggi," ujar Gunawan dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (18/10/2019).
Dia menjelaskan bahwa kondisi tersebut, bersama dengan lesunya penjualan otomotif nasional berimbas pada menurunnya kinerja industri asuransi umum. Hal tersebut karena asuransi kendaraan bermotor merupakan salah satu kontributor terbesar bagi industri asuransi umum.
Menurut Gunawan, pasar otomotif mencatatkan penurunan sekitar 11 persen. Hal tersebut berimbas pada menurunnya perolehan premi Asuransi Astra, meskipun penurunan tidak sebesar penurunan kinerja pasar otomotif.
Baca Juga
"Penurunan hanya 6 persen–8 persen persen,” ujar dia.
Gunawan pun menjelaskan bahwa penurunan yang tidak terlalu signifikan bagi Asuransi Astra disebabkan karena pihaknya terus berupaya meningkatkan renewal, atau kesinambungan polis. Artinya, pendekatan ke konsumen setia semakin dipergencar.
“Makanya perolehan premi kami tidak jelek-jelek amat. Apalagi, selama lima tahun belakangan, kinerja Asuransi Astra bagus, bahan [kendaraan] ke bengkel banyak,” ujar Gunawan.
Merujuk pada data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), premi bruto asuransi kendaraan bermotor pada Q1/2019 turun 1,1 persen menjadi Rp4,74 triliun. Penurunan tersebut membawa pengaruh bagi kinerja asuransi secara umum karena asuransi kendaraan bermotor menyumbang porsi hingga 24 persen dari total premi.