Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Ogah Biayai Apartemen untuk Investasi, Kenapa Ya?

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengaku memilih membatasi penyaluran kredit pemilikan apartemen (KPA) guna memperbaiki kualitas portofolio kredit pemilikan rumah (KPR) secara keseluruhan.
Penghuni menjemur pakaian di sebuah apartemen di Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Penghuni menjemur pakaian di sebuah apartemen di Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengaku memilih membatasi penyaluran kredit pemilikan apartemen (KPA) guna memperbaiki kualitas portofolio kredit pemilikan rumah (KPR) secara keseluruhan.

EVP Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan sampai akhir tahun perseroan menilai akan mendapatkan pertumbuhan KPR maksimal pada level 3%. Hal itu akibat perubahan dari plafon penyaluran kredit (ticket size) yang dilakukan perseroan.

"Kami saat ini fokus end user, FLPP [Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan] yang sangat laris seperti kacang goreng dengan kuota kami 2.000 unit sudah habis. Jadi sekarang kebanyakan rumah di kisaran Rp400 jutaan. Kalau KPA memang saya batasi," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Susatyo mengemukakan, jika masih mengandalkan pada investor atau harga rumah di atas Rp1,5 miliar, maka akan sulit bagi perseroan. Pasalnya, kondisi segmen tersebut lagi tidak bagus. Bahkan, ungkapnya, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terbesar disumbang oleh segmen menengah atas.

Alhasil, sambungnya, pada tahun ini perseroan hampir tidak menyalurkan kredit pemilikan apartemen atau KPA yang umumnya dipilih sebagai sarana investasi.

Untuk itu, menurut Susatyo, saat ini perseroan menerima pengajuan KPA, hanya jika apartemen tersebut berada di dekat kampus, stasiun komuter, dan mal.

Adapun NPL pada KPR saat ini masih tergolong tinggi atau berkisar 3%. Angka itu di atas NPL total perseroan di level 2,5%.

"Perlahan porsi investasi kami menurun sekarang sisa 10%-20% saja, tetapi untuk NPL mungkin sampai akhir tahun masih akan 3%. Tahun depan baru kami proyeksi bisa di bawah 3% dengan skema restrukturisasi atau lelang," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper