Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Bergejolak, BP Jamsostek Optimistis Kinerja Investasi Optimal

Dengan kebijakan investasi yang proper, target yang ditetapkan pemerintah dipastikan terlewati.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan memberikan keterangan pada awak media di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (11/12/2019)./Bisnis-Anggara Pernando
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan memberikan keterangan pada awak media di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (11/12/2019)./Bisnis-Anggara Pernando

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menjanjikan imbal hasil investasi dana peserta di atas rata-rata deposito bank pemerintah plus 1%.

Agus Susanto, Direktur Utama BP Jamsostek menuturkan pihaknya tidak terpengaruh dengan kondisi pasar keuangan yang tidak stabil dalam beberapa waktu terakhir.

Dengan kebijakan investasi yang proper, target yang ditetapkan pemerintah dipastikan terlewati.

"Kami melaporkan jumlah dana yang terkumpul milik dari peserta ini per Oktober [2019 sebesar] Rp413 triliun yang tentunya diinvestasikan di instrumen sesuai dengan ketentuan perundang-undangan," kata Agus di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan empat kali sepanjang 2019 akibat pasar keuangan bergolak. Langkah gunting bunga acuan itu membuat suku bunga acuan bertengger pada titik 5% dari sebelumnya 6%. 

Sedangkan bank pemerintah berdasarkan data Bank Indonesia per 10 Desember 2019 menetapkan suku bunga deposito satu tahun sebesar 4,5% untuk Bank Mandiri, 5,3% untuk BNI; 5,8% di BRI, dan 5,9 % di BTN atau jika dirata-ratakan sebesar 5,37%.

Agus memastikan imbal hasil yang akan diberikan kepada peserta di atas 6,37%.

"83% itu kita investasikan di government related. Jadi instrumen yang berhubungan dengan pemerintah," katanya.

Agus menyebutkan investasi yang terkait pemerintah ini seperti deposito di bank pembangunan daerah, deposito di bank BUMN hingga penempatan dalam surat utang negara.

"Sekitar Rp390 triliun itu digunakan menggerakkan roda-roda pemerintah dan menggerakkan perekonomian nasional," katanya.

Lebih lanjut, Agus yang sebelumnya merupakan bankir di CIMB Niaga itu menyebutkan pihaknya tengah mengajukan revisi PP 55 Tahun 2015 tentang investasi. Dalam draf revisi, pihaknya mengajukan penempatan investasi langsung bisa melonjak menjadi 5 persen dari saat ini 1 persen.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper