Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Akui Keberadaan Transaksi Repo Senilai Rp200 Miliar dengan Jiwasraya

Transaksi tersebut dilakukan semata demi sinergi antar Bank Usaha Milik Negara (BUMN).
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. membenarkan adanya transaksi Repurchase Agreement (Repo) yang dilakukan perseroan dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada 2018.

Dalam keterbukaan informasi yang diakses Jumat (27/12/2019), BTN menyebut transaksi Repo yang sudah dilakukan dengan Jiwasraya bernilai Rp200 miliar. Transaksi ini dilakukan semata demi sinergi antar Bank Usaha Milik Negara (BUMN).

“BTN melakukan transaksi Repo dengan Jiwasraya senilai Rp200 miliar, dengan pertimbangan sinergi antar BUMN dan terdapat agunan berupa surat berharga obligasi BUMN. (Rating A-AAA) dengan coverage ratio di atas 200 persen,” ujar Sekretaris Perusahaan BTN Achmad Chaerul dalam keterbukaan informasi.

BTN mengklaim transaksi Repo tersebut tak termasuk transaksi material. Karenanya, kesepakatan tersebut tidak mempengaruhi kelangsungan hidup dan harga saham bank pelat merah itu.

Repo adalah transaksi penjualan surat berharga dari pihak penjual ke pembeli, dengan perjanjian bahwa surat berharga terkait akan dibeli kembali oleh penjual dalam jangka waktu tertentu.

Dalam konteks BTN dan Jiwasraya, pihak penjual di sini adalah Jiwasraya. Perusahaan asuransi pelat merah ini mengagunkan surat berharga atau obligasi senilai Rp200 miliar demi mendapat kredit dari BTN.
 
Tak hanya BTN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. juga memiliki portofolio pembiayaan terhadap Jiwasraya. Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), bank pelat merah ini menyebut nilai kredit yang disalurkan ke Jiwasraya berjumlah maksimal Rp218 miliar.

Pinjaman BNI kepada Jiwasraya ditandatangani pada 13 September 2018 dengan jangka waktu hingga 12 September 2023.

“Kredit tersebut dijamin dengan obligasi pemerintah dan obligasi korporasi total senilai Rp468 miliar atau coverage ratio senilai 214,7 persen,” sebut Sekretaris Perusahaan BNI Meiliana.

Hingga 3 Desember 2019, outstanding pembiayaan Jiwasraya yang dimiliki BNI tersisa Rp144 miliar dengan jaminan mencapai Rp356 miliar. Meiliana mengungkapkan kualitas kredit kepada Jiwasraya ini masih tergolong lancar atau masuk kelompok kolektibilitas I.

“Pemberian kredit oleh perseroan dinilai aman dan memperhatikan prinsip kehati-hatian karena dijamin dengan obligasi pemerintah dan obligasi korporasi yang cukup likuid dengan coverage ratio dijaga minimal sebesar 200 persen dari outstanding pinjaman,” tuturnya.

Seperti diketahui, kondisi Jiwasraya tengah menjadi sorotan. Berdasarkan dokumen kondisi keuangan Jiwasraya yang diperoleh Bisnis, per 30 September 2019, perseroan mencatatkan kerugian Rp13,7 triliun dan ekuitas negatif Rp23,92 triliun.

Jiwasraya pun memiliki klaim jatuh tempo Rp12,4 triliun pada akhir 2019, yang tidak dapat dipenuhi.

Aset perseroan pun terus menurun, dari Rp45,68 triliun pada 31 Desember 2017, menjadi Rp36,23 triliun setahun kemudian. Pada 30 September 2019, nilainya kembali menyusut menjadi Rp25,68 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper