Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembentukan Pansus DPR Dituding Menganggu Penyelamatan Jiwasraya

Rencana Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk membongkar kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dianggap bisa mengganggu upaya penyelamatan perseroan.
Karyawati melakukan swafoto di dekat logo PT Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Jumat (14/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawati melakukan swafoto di dekat logo PT Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Jumat (14/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk membongkar kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dianggap bisa mengganggu upaya penyelamatan perseroan.

Anggapan ini dikemukakan Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto. Menurut Eko, proses restrukturisasi dan aksi korporasi bisa terhambat jika persoalan yang membelit Jiwasraya diselesaikan melalui Pansus terlebih dulu.

"Kami menghargai hak politik DPR atas pembentukan Pansus, tetapi ini dikhawatirkan terlalu dipolitisir hingga menelantarkan substansi yang ingin dicapai, yaitu stabilitas kinerja keuangan dan pemenuhan kewajiban pembayaran terhadap nasabah," kata Eko dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (10/1/2020).

DPR telah berencana membentuk Pansus untuk membongkar kasus Jiwasraya sejak awal Desember 2019. Rencana ini didukung sejumlah fraksi di parlemen seperti PDI Perjuangan, PKB, Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PPP.

Menurut Indef, seluruh pihak terkait dengan harus melakukan refleksi sebelum memutuskan pembentukan Pansus Jiwasraya. Dia menyebutkan tidak ada salahnya DPR melihat pembentukan Pansus Bank Century beberapa tahun lalu yang dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah secara optimal.

"Jangan sampai kasus Jiwasraya ini hanya isu politik doang dan tidak menentu kepada subtansi masalah, terutama untuk pengembalian uang nasabah," katanya.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyatakan adanya indikasi kerugian sekitar Rp10,4 trilun dari transaksi saham dan reksa dana yang dilakukan Jiwasraya.

Ketua BPK Agung Firman Sampurna menjelaskan, berdasarkan Hasil Pemeriksaan Investigasi Pendahuluan BPK terhadap Jiwasraya, terdapat aktivitas investasi yang tidak sesuai ketentuan kepada perusahaan berkualitas rendah.

Kasus dugaan korupsi ini dikhawatirkan berdampak sistemik di sektor jasa keuangan, khususnya asuransi, karena ada 17.000 investor dan 7 juta nasabah yang dikelola Jiwasraya.

“Ini mengapa bisa menjadi sistemik karena kasus ini besar sekali, bukan diukur dari nilai aset saja, melainkan yang dilihat nilai bukunya. Misalnya, kasus Century yang awalnya [kerugian negara] hanya Rp678 miliar, tetapi kemudian berkembang jadi Rp6,7 triliun,” kata Agung, Rabu (8/1).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah bersuara menanggapi temuan BPK ini. Dia mengaku akan mengkaji lebih jauh temuan BPK.

"Kami akan teliti lebih jauh [temuan BPK] soal aspek-aspek temuan itu. Dari sisi kerugian dan kejahatan memang sudah disampaikan oleh Pak Jaksa Agung bersama dengan KPK," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper