Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Program Pensiun di Asabri dan Taspen

Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK menyatakan bahwa program pensiun yang dilaksanakan oleh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri masih belum efektif dan memerlukan perbaikan.
Gedung Asabri/Ilustrasi-asabri.co.id
Gedung Asabri/Ilustrasi-asabri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK menyatakan bahwa program pensiun yang dilaksanakan oleh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri masih belum efektif dan memerlukan perbaikan.

Hal tersebut tercantum dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2019. Hasil pemeriksaan BPK tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan akumulasi iuran pensiun (AIP) belum sepenuhnya dilaksanakan secara optimal.

BPK menemukan bahwa pemerintah tidak mengatur bentuk pengelolaan risiko investasi saham yang mengalami penurunan nilai dan penyertaan langsung. Pemerintah pun belum menetapkan kebijakan sanksi atas penurunan dana AIP dan/atau capaian hasil investasi AIP yang tidak mencapai target.

"Selain itu, terdapat penempatan saham yang tidak sepenuhnya memenuhi prinsip kehati-hatian pada PT Asabri," demikian dikutip Bisnis dari laporan tertulis tersebut, Raabu (6/5/2020).

Hal tersebut dinilai membuat capaian kinerja atas pengelolaan dan penggunaan dana AIP belum memberikan hasil yang maksimal. BPK pun menilai pengelolaan dana tersebut belum dapat diukur secara andal.

Atas temuan tersebut, BPK memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah. Pertama, BPK meminta Menteri Keuangan agar melakukan monitoring dan evaluasi secara periodik atas tindak lanjut pengendalian risiko serta perbaikan kinerja investasi saham Asabri.

BPK pun meminta manajemen Asabri untuk menetapkan pengendalian risiko investasi saham saat pembelian dan apabila saham tersebut mengalami penurunan nilai. Saat ini, perseroan dinilai belum memiliki skema pengendalian risiko investasi saham tersebut.

"Serta membuat action plan dan tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja investasi saham pada PT Asabri yang tidak memenuhi prinsip kehati-hatian dan sudah mengalami penurunan nilai."

Selain Asabri, BPK pun menyoroti kebijakan investasi PT Taspen (Persero) dalam laporan tersebut. BPK menyoroti penyertaan langsung Taspen pada PT Waskita Toll Road (WTR) yang belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait dengan pengelolaan AIP.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper