Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Baru Gadaikan 7 Persen Surat Berharga ke BI

Berdasarkan catatan BI, perbankan saat ini memiliki SBN senilai Rp886 triliun. Dari total tersebut, terdapat Rp563,6 triliun SBN yang bisa direpokan kepada Bank Sentral.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat baru 7,8 persen surat berharga negara (SBN) perbankan yang direpokan kepada Bank Sentral.

Berdasarkan catatan BI, perbankan saat ini memiliki SBN senilai Rp886 triliun. Dari total tersebut, terdapat Rp563,6 triliun SBN yang bisa direpokan oleh perbankan kepada BI.

Jumlah SBN yang bisa direpokan oleh perbankan kepada BI lebih rendah dari outstanding SBN karena adanya kewajiban memegang SBN sebesar 6 persen dari dana pihak ketiga (DPK)

Namun, berdasarkan catatan terakhir hanya senilai Rp43,9 triliun yang direpokan oleh perbankan kepada BI.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan SBN tersebut bisa direpokan kepada BI dalam rangka meningkatkan likuiditas perbankan dan mendorong restrukturisasi kredit UMKM.

Menurut Perry, SBN yang dimiliki masih lebih dari cukup untuk mendukung kebijakan restrukturisasi kredit UMKM.

"Jadi, bank silahkan ke BI setiap hari kami, sediakan dengan term repo atas SBN yang dimiliki. SBN sebesar Rp563,6 triliun dapat direpokan tanpa menggangu likuiditas perbankan," ujar Perry, Selasa (19/5/2020).

Memang ada beberapa bank yang tidak memiliki SBN yang tinggi dan jumlah SBN-nya hampir mendekati 6 persen dari DPK.

Bagi bank-bank ini, Perry mengatakan pemerintah akan mengucurkan penempatan dana kepada bank-bank tersebut melalui bank jangkar.

Sepanjang jumlah SBN yang dipegang masih cukup, maka restrukturisasi kredit masih bisa dilakukan dengan dukungan repo SBN dari bank kepada BI.

"Memang ada beberapa bank yang kepemilikan SBN-nya rendah, dengan demikian kebutuhan penempatan dana untuk restrukturisasi sangat kecil. Ingat dalam PEN pemerintah hanya akan menempatkan dana pada bank peserta bila SBN-nya mencapai atau mendekati 6 persen DPK," kata Perry.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper