Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Bintang Tbk. menyatakan bahwa penerapanan kerja dari rumah atau work from home selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berhasil meningkatkan kecepatan penerbitan polis hingga 23 persen dan penghematan biaya hingga Rp1 miliar per bulannya.
Presiden Direktur Asuransi Bintang Hastanto Sri Margi (HSM) Widodo menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 memaksa sektor bisnis untuk mengurangi operasional kantor sebagai langkah mencegah penyebaran virus corona. Hal tersebut membuat perusahaan asuransi harus membuat penyesuaian bisnis.
Menurutnya, penerapan work from home (WFH) di satu sisi memang menghambat operasional bisnis, tetapi di sisi lain penggunaan teknologi menjadi lebih optimal. Widodo bahkan menjelaskan bahwa setelah berjalan beberapa bulan, pelaksanaan kerja dari rumah berhasil mendorong kecepatan administrasi perseroan.
"Kami dapat melihat kecepatan penerbitan polis dan akseptasi menjadi lebih cepat sampai 23 persen. WFH menekan biaya administrasi, malah mempercepat administrasi bisnis," ujar Widodo kepada Bisnis, Kamis (2/7/2020).
Widodo yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai perusahaan asuransi dapat lebih efisien dari segi biaya dalam masa WFH. Namun, untuk melakukan hal tersebut, perusahaan asuransi harus memiliki indikator penilaian kinerja (key performance index/KPI) pegawai yang ketat.
Dia menjabarkan, Asuransi Bintang yang berkode emiten ASBI tersebut menerapkan 45 poin KPI yang berkaitan dengan pembayaran insentif bulanan pegawai. Selain itu, perusahaan pun perlu memastikan kondisi kesehatan seluruh pegawai agar pekerjaan tetap berjalan optimal.
Baca Juga
Dia pun menjelaskan bahwa pelaksanaan WFH membuat berbagai beban berkurang, seperti pengeluaran untuk listrik, air, dan telepon yang terlihat setelah dua bulan. Beban transportasi dan kerja lembur pun hampir hilang sepenuhnya karena dinilai tidak relevan dengan kondisi WFH.
"Hal tersebut membuat direct cost saving antara Rp700 juta–Rp100 miliar per bulan," ujar Widodo.