Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjaminan Kredit Modal Kerja, OJK: Ini untuk Percepat Pemulihan UMKM

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebutkan dukungan ini akan mempercepat pemulihan sektor usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) Tanah Air, sehingga dapat mempercepat penyaluran kredit dan perbaikan kualitas kreditnya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. BISNIS.COM
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik program pemerintah dalam memberikan jaminan modal kerja baru bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah lewat PT Jaminan Kredit Indonesia (Persero) (Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero).

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebutkan dukungan ini akan mempercepat pemulihan sektor usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) Tanah Air, sehingga dapat mempercepat penyaluran kredit dan perbaikan kualitas kreditnya.

Selain penjaminan, pemerintah juga sudah meluncurkan program subsidi bunga yang diberikan kepada debitur dengan plafon pinjaman di bawah Rp500 juta serta plafon antara Rp500 juta sampai Rp10 miliar.

"Ini berikan kemudahan UMKM untuk percepat pemulihannya. Insentif lain UMKM adalah pada penempatan dana yang sudah mencapai Rp30 triliun di bank-bank BUMN yang akan memberikan stimulus biaya beban dana yang lebih murah, [yang pada akhirnya membuat suku bunga kredit pun rendah bagi UMKM]," katanya dalam acara penandatanganan Perjanjian Penjaminan Kredit Modal Kerja UMKM dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di laman media sosial resmi Kementerian BUMN, Selasa (7/7/2020).

Wimboh mengatakan perbankan pun masih bisa melanjutkan program restrukturisasinya, sehingga dapat melanjutkan dengan pemberian modal kerja baru.

"Debitur-debitur yang memiliki pinjaman bisa datang ke bank dan menyampaikan bahwa mereka siap beroperasi kembali, dan tentu ini akan menjadi prioritas bank untuk diproses menjadi pemberian modal kerja baru," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper