Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Asuransi terkait Covid-19 Membengkak di Zona Merah Pandemi

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), industri asuransi jiwa membayarkan total klaim yang terkait Covid-19 hingga Rp216 miliar pada Maret–Juni 2020. Selama masa pandemi, terdapat 1.642 klaim terkait Covid-19 yang dibayarkan perusahaan-perusahaan asuransi jiwa.
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Pembayaran klaim terkait Covid-19 paling besar oleh industri asuransi jiwa terjadi di wilayah-wilayah dengan catatan kasus positif yang banyak. Pembayaran klaim terbesar terjadi di Daerah Khusus Ibukota atau DKI Jakarta.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), industri asuransi jiwa membayarkan total klaim yang terkait Covid-19 hingga Rp216 miliar pada Maret–Juni 2020. Selama masa pandemi, terdapat 1.642 klaim terkait Covid-19 yang dibayarkan perusahaan-perusahaan asuransi jiwa.

Dari jumlah tersebut, pembayaran klaim terbesar terjadi di DKI Jakarta yakni sebesar Rp146,9 miliar. Jumlah itu mencakup Rp139,7 miliar klaim asuransi jiwa dan kesehatan dari 638 polis, serta Rp7,18 miliar klaim asuransi jiwa kredit dari 30 polis.

Setelah itu, klaim terbesar selanjutnya dibayarkan industri asuransi ke nasabah di wilayah Jawa Timur dengan total Rp21,1 miliar. Jumlah tersebut meliputi Rp20,1 miliar klaim asuransi jiwa dan kesehatan dari 157 polis, serta Rp951,8 juta klaim asuransi jiwa kredit dari 5 polis.

Wilayah ketiga dengan pembayaran klaim terbesar terkait Covid-19 adalah Jawa Barat dengan nilai Rp19,2 miliar. Jumlah itu mecncakup Rp16,4 miliar klaim asuransi jiwa dan kesehatan dari 285 polis, serta Rp2,83 miliar klaim asuransi jiwa kredit dari 10 polis.

Klaim-klaim besar yang dibayarkan oleh industri itu terjadi di wilayah-wilayah dengan catatan kasus positif terbanyak. Pembayaran klaim terbanyak di ibukota pun sejalan dengan jumlah kasus yang terjadi di episentrum pandemi Indonesia tersebut.

Hingga Kamis (30/7/2020), terdapat total 106.336 kasus positif Covid-19 di Indonesia. DKI Jakarta mencatatkan 20.969 kasus positif atau 19,7 persen dari total kasus positif yang tercatat hingga saat ini di seluruh Indonesia.

DKI Jakarta yang sebelumnya memiliki catatan kasus positif terbanyak disalip oleh Jawa Timur yang menjadi titik penyebaran baru. Hingga saat ini pemerintah mencatat 21.772 kasus positif atau 20,4 persen dari total kasus di Indonesia.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa industri asuransi tetap memenuhi tanggung jawabnya terhadap nasabah meskipun biaya perawatan pasien terjangkit Covid-19 ditanggung pemerintah. Industri membayar klaim untuk biaya pengobatan di rumah sakit rujukan dalam dan luar negeri, serta risiko meninggal dunia akibat Covid-19.

"AAJI mengapresiasi perusahaan-perusahaan asuransi jiwa yang di masa pandemi tetap memberikan perlindungan kepada masyarakat dengan tidak mengecualikan Covid-19 ke dalam proteksi yang diberikan walaupun sudah dikategorikan sebagai penyakit pandemi," ujar Budi pada Kamis (30/7/2020) melalui keterangan resmi.

Dia berpesan agar masyarakat selalu waspada dalam menjalani adaptasi kebiasaan baru dan menjalani gaya hidup sehat. Masyarakat pun dihimbau untuk memiliki perlindungan, demi menjaga diri dari berbagai risiko.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper