Bisnis.com, JAKARTA - Rencana KB Kookmin Bank untuk menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Bukopin Tbk. dengan kepemilikan saham di atas 50 persen kemungkinan akan berjalan mulus.
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Purwantono mengatakan pada 25 Agustus 2020 nanti perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham untuk meminta restu penambahan modal tanpa memesan hak efek terlebih dahulu. Aksi korporasi penambahan modal ini juga disebut private placement.
Rivan yakin pemegang saham akan memberikan restu terhadap rencana perseroan menggelar private placement. Pasalnya, porsi kepemilikan publik pada Bank Bukopin juga bertambah menjadi 36,33 persen pada Penawaran Umum Terbatas ke-5 (PUT V). Bertambahnya porsi kepemilikan publik pada saham Bukopin menandakan pasar merespon positif rencana KB Kookmin untuk menjadi pemegang saham pengendali bank tersebut.
"Menurut saya publik percaya dan merespon dengan membeli, tadinya porsi saham Kookmin bisa mencapai 37 persen kalau publik tidak membeli, tetapi ini publik beli artinya percaya, ini [Kookmin] best investor, pemegang saham yang serius, dengan private placement akan positif diterima publik," katanya kepada Bisnis, Jumat (31/7/2020).
Saat ini porsi kepemilikan saham KB Kookmin masih sebesar 33,90 persen atau lebih rendah dari asumsi awal yang sebesar 37,6 persen. Kondisi tersebut, lanjutnya, tidak akan mempengaruhi KB Kookmin dalam melakukan private placement.
Kookmin dinilai memiliki dana yang besar untuk menyetorkan modal lewat skema private placement di Bank Bukopin. Jumlah private placement yang dilakukan KB Kookmin pun dapat mencapai Rp3 triliun jika mengikuti harga saham Bank Bukopin.
Baca Juga
"Kookmin tidak perlu dibahas lagi, punya dana besar, sangat mememungkinkan [melakukan private placement], mereka serius dan akan tingkatkan porsi saham," katanya.
Senior Faculty LPPI Moch Amin Nurdin juga menilai langkah Kookmin untuk menyerap saham baru yang diterbitkan Bank Bukopin lewat private placement akan mulus seiring dengan peningkatan porsi kepemilikan saham publik di Bank Bukopin. Begitu juga dengan Otoritas Jasa Keuangan yang telah memberikan izin pada Kookmin untuk melakukan penambahan porsi kepemilikan saham.
Saat ini harga pelaksanaan private placement belum ditentukan. Namun, tidak menutup kemungkinan, Bank Bukopin akan mendapatkan dana senilai Rp3 triliun dari penjualan 4,4 miliar saham senilai Rp180 per lembar.
Dalam sepekan terakhir, harga saham Bank Bukopin turun 1,11 persen ke posisi 178. Adapun dalam tiga bulan terakhir, saham berkode BBKP naik 31 persen. Kapitalisasi pasar saham BBKP mencapai Rp2,36 triliun per 30 Juli 2020.
