Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayora masih mampu mempertahankan pendapatan bunga bersih (net interest income/ NII) Rp137 miliar pada paruh pertama tahun ini kendati ada tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan keuangannya yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia (15/8/2020), perolehan pendapatan bunga bersih tersebut tidak terpaut jauh dari periode sama tahun lalu Rp138 miliar.
Hanya saja, laba bersih perseroan harus terpangkas dalam akibat beban pencadangan kredit. Laba bersih turun menjadi hanya Rp2,4 miliar, terpangkas 80,6% secara tahunan.
Menyelisik lebih dalam, perseroan juga melakukan hapus buku kredit yang bermasalah sebesar Rp33,8 miliar pada Juni 2020, naik dari periode sama tahun lalu yang hanya Rp966 juta. Sementara itu, total restrukturisasi tercatat Rp862 miliar, naik hampir 4 kali lipat dari periode sama tahun lalu Rp225 miliar.
Dengan upaya tersebut, rasio kredit bermasalah masih tetap terpantau naik 168 basis poin secara tahunan menjadi 5,28%.
Adapun, untuk fungsi intermediasi, bank milik PT Mayora Inti Utama (80%) ini mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp4,12 triliun sepanjang Januari - Juni 2020. Sementara itu, dari sisi dana pihak ketiga, total penghimpunan yang dibukukan sekitar Rp5,8 triliun.
Di Tengah Pandemi, Bank Mayora Jaga Pendapatan Bunga Kredit Rp137 Miliar
Berdasarkan laporan keuangannya yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia (15/8/2020), perolehan pendapatan bunga bersih tersebut tidak terpaut jauh dari periode sama tahun lalu Rp138 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Topik
Konten Premium